Kota Malang
Pasca Lebaran Kasus Covid-19 Kota Malang Melandai
Memontum Kota Malang – Pasca Hari Raya Idul Fitri, kasus Covid-19 di Kota Malang, melandai. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif. Menurutnya, dalam dua pekan terakhir ini hanya ada dua kasus baru. “Penambahannya hanya dua kasus baru. Kasus aktif kita tinggal lima. Satu menjalani rawat inap di rumah sakit,” ungkap dr Husnul, Kamis (19/05/2022).
Karena kasus Covid-19 sudah melandai, tempat Isolasi terpusat (Isoter) sudah tidak diaktifkan sejak tiga bulan lalu. Dalam evaluasi yang telah dilakukannya, jika tidak ada yang dirawat selama satu bulan setengah, maka Isoter di non aktifkan.
Baca juga:
- Pj Wali Kota Malang Terima Kunjungan Studi Lapangan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Kemendagri
- Antisipasi Sengketa Aset, BKAD Sebut Perlunya Kesadaran dan Pelibatan Masyarakat
- Sosialisasi Perubahan Permendagri Soal BMD dan Aset, Pj Wali Kota Malang Ingatkan Kehati-hatian dan Tertib
- Plt Bupati Malang bersama Kemenkes Launching Integrasi Layanan Primer untuk 39 Puskesmas
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
“Kita laporan kepada pimpinan saat itu. Kalau selama satu bulan setengah tidak ada yang dirawat maka kita non aktifkan dulu. Untuk Rumah Sakit Lapangan (RSL) masih tetap aktif,” imbuhnya. Dirinya berharap, agar kasus Covid-19 di minggu ke tiga ini bisa lebih melandai lagi.
Karena perkembangan kasus Covid-19 yang sudah turun, maka ada kebijakan untuk tidak wajib memakai masker di ruang terbuka. Menanggapi itu, dikatakan Husnul bahwa akan ada banyak faktor yang terjadi.
“Jadi banyak faktor yang menentukan, jika nanti kasusnya naik atau tidak itu bukan hanya karena salah satu Prokesnya melepas masker, tapi masih banyak faktor yang lain,” jelasnya. Namun, dikatakan Husnul untuk mengantisipasi, pihaknya tetap menyiapkan layanan Fasilitas Kesehatan (Faskes), 16 Puskesmas, 90 klinik dan 26 rumah sakit. (cw2/gie)