Kota Malang
Optimalkan Pelayanan Masyarakat, RSI Unisma Soft Launching Gedung Baru
Memontum Kota Malang – Rumah Sakit Islam (RSI) Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar Halal Bihalal dan tasyakuran soft launching gedung baru sembilan lantai, Sabtu (28/05/2022) tadi. Direktur RSI, dr H Tri Wahyu Sarwiyata, mengatakan bahwa soft launching itu dilakukan sebagai bentuk pengoptimalan pelayanan kepada masyarakat kedepannya.
“Ini sebagai bentuk rasa syukur kami terhadap gedung sembilan lantai. Dimana walaupun masih belum bisa beroperasi secara penuh, tetapi sudah mulai bisa digunakan sebagian,” ungkap dr Wahyu, Sabtu (28/05/2022).
Dijelaskannya, untuk saat ini gedung tersebut hanya baru dioperasikan di empat lantai. Meliputi, layanan-layanan non-medis, seperti pelayanan administrasi, farmasi, rekam medis dan laboratorium penelitian. Meski demikian, dirinya tetap bersyukur gedung tersebut sudah dapat dioperasikan. Sehingga, kedepannya akan mempercepat dalam pemberian layanan-layanan terhadap masyarakat.
Baca juga:
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
“Ke depan lantai-lantai yang belum digunakan diharapkan akan segera digunakan untuk pelayanan perawatan. Memang, harapannya ke depan itu layanan perawatan kamar dan tempat tidurnya itu bisa bertambah untuk masyarakat yang membutuhkan,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, ke depan RSI Unisma sendiri juga merencakan menjadi Rumah Sakit Pendidikan. Dimana untuk sekarang ini, RSI Unisma sudah menampung hal tersebut dengan memberikan fasilitas-fasilitas terhadap mahasiswa.
“Kalau untuk pendidikan, memang ada ruang khusus, ruang tutorial, diskusi hingga telaah terhadap kasus, itu ada ruang tersendiri. Kami sediakan untuk adik-adik kita untuk menimba ilmu, karena kalau mereka tidak didukung maka siapa lagi,” imbuhnya.
Selain itu, dr Wahyu juga mengaku, dijadikannya RSI Unisma sebagai Rumah Sakit Pendidikan tersebut merupakan salah satu amanah yang diberikan oleh pihak pendiri dan yayasan sendiri. Sehingga dalam menyikapi hal tersebut, pihaknya harus mempersiapkan diri.
“Hanya memang penekanan kami, jangan sampai kualitas pelayanan itu terganggu oleh adanya pendidikan itu. Walaupun itu juga memberikan manfaat,” katanya. (cw2/sit)