Blitar
BPCB Jatim Temukan Pemukiman Zaman Kerajaan di Bantaran Sungai Brantas Blitar
Memontum Blitar – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan sejumlah benda Zaman kerajaan di bantaran Sungai Brantas di Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
Arkeolog BPCB Jatim, Nugroho Harjo Lukito, mengatakan berdasarkan survei eskavasi yang dilakukan BPCB Jawa Timur, menemukan sejumlah benda yang mengarah bahwa lokasi tersebut adalah permukiman zaman kerajaan. Diantaranya, adanya sumur dan sejumlah artefak lepas hingga beberapa bagian pada bangunan rumah.
“Penemuan berawal dari hasil tinjauan beberapa waktu lalu yang menunjukkan ada struktur bata kuno. Dari hasil peninjauan ada potensi bahwa ini sebuah permukiman kuno yang berada di bantaran zsungai Brantas,” kata Nugroho Harjo Lukito, Sabtu (12/11/2022) tadi.
Baca Juga :
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
Disampaikannya, berdasarkan artefak yang ditemukan, sebagian besar merujuk pada abad 14. “Secara kronologis periodisasi berdasarkan artefak yang ditemukan, sebagian besar merujuk abad 14,” jelasnya.
Nugroho menambahkan, sejak dahulu Sungai Brantas merupakan jalur transportasi utama untuk mengangkut hasil sumber daya alam. Sehingga, arus lalu lintas di sekitaran Sungai Brantas, sangat padat pada saat itu. “Sejak zaman dahulu, pinggiran Sungai Brantas sudah dijadikan pemukiman,” imbuhnya.
Dirinya juga menjelaskan, eskavasi masih dilakukan dengan luasan tanah sekitar 12 meter x 12 meter. Pihaknya menduga masih ada beberapa pemukiman lainnya yang terdapat di lokasi tersebut. “Ini baru satu rumah yang kami temukan. Ini perlu ada ekskavasi lebih besar dan lebih lama untuk melihat potensi di sini. Tapi ini kami observasi dulu,” ujarnya. (jar/gie)