Kota Malang
Peni: Garda Pancasila Masih Netral
Memontum Kota Malang—Beberapa tahapan Pilkada 2018 telah dilewati, yaitu rekomendasi parpol dan pendaftaran Paslon di KPUD. Dalam tahapan itu, muncul 3 paslon, yaitu Anton-Syamsul, Nanda-Wanedi dan Sutiaji-Edi, yang secara konstitusional telah memenuhi syarat memasuki arena kompetisi demokrasi, yang bakal digelar serentak di seluruh Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Garda Pancasila, Drs. Peni Suparto, MAP, memberikan tanggapannya. “Saya melihat ketiganya sudah mulai melakukan sosialisasi langsung dan menyebar gambar bacalon di media sosial. Satu hal yang saya amati adalah, belum ada satu pun paslon yang secara terbuka menyampaikan visi misi dan gagasannya secara luas ke publik. Porsi publikasi gagasannya sangat minim, jika dibandingkan dengan penyampaian slogan-slogan politiknya,” ungkap mantan Walikota Malang 2 periode 2003-2013 ini mengawali pembicaraan.
Menurutnya, kesadaran politik masyarakat yang kian meningkat dan melek informasi, publikasi gagasan adalah prioritas yang dilakukan jauh-jauh hari sebelum kompetisi. Nilai edukasi dalam pesta demokrasi bukan pada slogan politik ataupun ‘perang’ gambar, melainkan adanya dinamika gagasan, serta menggali ide-ide inovatif untuk didiskusikan secara publik, misalnya melalui media massa dan sosmed.
Proses politik yang terjadi selama masa penjaringan calon, ternyata masih banyak mengabaikan suara arus bawah. “Hal ini membuktikan betapa kedaulatan itu masih ada dalam genggaman elit politik di pusat. Pelibatan arus bawah dalam sebuah tahapan cenderung dimanfaatkan untuk melegitimasi proses demokrasi yang kemudian diingkari sendiri. Tetapi, karena semuanya sudah terjadi dan menjadi bagian dari kenyataan politik, maka langkah ke depannya harus lebih baik,” jelas Ebes Inep, sapaan akrabnya.
Atas dasar tersebut, sebagai Ketua Garda Pancasila serta bagian warga kota Malang, Peni menyampaikan hasil rapat internal Garda Pancasila belum menentukan sikap untuk mendukung Paslon manapun dalam Pilkada kota Malang 2018. “Pada saatnya nanti, Garda Pancasila akan menentukan dukungan politik pada Paslon berdasarkan pertimbangan ideologis, gagasan dan program-program yang relevan untuk kemajuan kota Malang. Dan saya mengajak semua anggota Garda Pancasila dan masyarakat kota Malang umumnya, untuk menyukseskan Pilkada damai, rukun dan menghindari konflik politik dalam bentuk apapun,” ungkap suami Heri Pudji Utami, Ketua DPC PPP Kota Malang.
Disinggung adanya pemasangan foto dirinya pada atribut publikasi politik salah satu Paslon, Peni menyebut foto tersebut tanpa seijin dirinya. “Memang ada laporan itu, seperti yang tersebar di banner dan media sosial. Saya tegaskan itu tanpa seijin dari saya,” tukasnya. (rhd/yan)