Kota Malang
Siswa SMU se-Asia Pasifik Jajal Kemampuan Bahasa Jerman di UM
Memontum Kota Malang—Usai mengunjungi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya (UB) Malang, sekitar 200 siswa SMA dari benua Asia dan Australia dari 8 negara, mengikuti workshop Bahasa Jerman bertemakan “Workshop : Fachsprache (in A1, A2, and B1 groups) and the workshops from German Experts” di Universitas Negeri Malang (UM), Selasa (16/1/2018).
Kali ini, siswa mengikuti kelas sesuai dengan kemampuan dalam berbahasa Jerman, yang terbagi dalam 3 kelompok kelas, diantaranya level dasar di kelas A1, level menengah di kelas A2, dan level tinggi di kelas B1.
“Workshop kali bukan belajar Bahasa Jerman biasa. Melainkan Bahasa Jerman untuk dipergunakan dalam pembelajaran sains. Jadi di setiap kelas nanti akan dilakukan praktik Bahasa Jerman sesuai ilmu tertentu dan sesuai dengan kemampuan dan jurusan siswa. Untuk level expert B1 ada 2 kelompok, sedangkan dasar dan menengah masing-masing 1 kelompok,” jelas Ketua Panitia, Dr Rosyidah, kepada Memo X.
Menurut Rosyidah, belajar Bahasa Jerman itu tidaklah sulit, khususnya pemula, dibandingkan belajar bahasa Inggris.
“Pada segi bunyi, Bahasa Jerman lebih mudah dibandingkan Bahasa Inggris. Karena apa yang tertulis sama dengan apa yang diucapkan. Namun secara gramatikal, Bahasa Jerman lebih rumit dibandingkan dengan Bahasa Inggris. Dan tidak ada yang tak mungkin untuk dipelajari oleh siswa. Semuanya bisa jika dipelajari sungguh-sungguh,” jelas dosen Bahasa Jerman UM ini.
“Di Malang sudah banyak SMA yang mempelajari Bahasa Jerman. Secara berkala di bulan November, akan ada pelatihan dan lomba Bahasa Jerman. Sehingga mengasah kemampuan berbahasa asing siswa. Tujuan acara ini untuk mengajak siswa melanjutkan studi ke Jerman, khususnya yang memiliki motivasi kuat,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Jurusan Sastra Jerman UM, Dudi Kurniawan MA, mengatakan prodi pendidikan bahasa Jerman UM terakreditasi A sejak 2015, dikarenakan sistem administrasi dan lulusan lebih baik. “Peminat di UM masuk posisi tengah, karena tidak lebih dari 75 maba. Jika di rasio pendaftar 1:5. Padahal terbilang prodi paling muda, namun pernah dikunjungi Duta Besar, Kepala Goethe Asia Pacific, dan lainnya. Peluang kerja lulusan Jerman cukup baik. Bisa menjadi dosen prodi bahasa Jerman dan prodi sastra Jerman. Atau bekerja di perusahaan Jerman,” ungkap Dudi. (rhd/yan)