Kota Malang

Mengenal Sosok Abah Anton atau Paslon Nomor Urut 3, dari Gaji untuk Masyarakat hingga Umrah Gratis

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Sebagai Wali Kota Malang periode 2013-2018, sosok HM Anton atau Abah Anton, tidak hanya dikenal sebagai pribadi yang dermawan dan bersahaja. Namun, siapa sangka ternyata banyak hal yang tidak diketahui oleh publik, selain dari sisi gajinya yang diberikan ke fakir miskin dan yatim atau warga yang membutuhkan, dalam bentuk uang ataupun Sembako.

Selain dermawan, sosok Abah Anton juga dikenal sebagai pribadi yang religius. Bahkan dalam hal ibadah, calon Wali Kota yang mendapat nomor urut 3 itu, pernah mendanai orang yang mau ibadah. Jauh dari sorotan publikasi, dirinya juga pernah memberangkatkan 35 orang ke Tanah Suci Makkah.

Adalah mantan Asisten Pribadi Abah Anton semasa menjadi Wali Kota Malang, Imam Rofii, yang memberikan kesaksiannya mengenai kereligiusan itu. Diceritakan, Maret 2017 menjadi hal yang hingga kini masih diingat. Kala itu, Abah Anton dengan penuh ketulusan memberangkatkan 35 orang jamaah pengajian untuk menunaikan ibadah umrah secara cuma-cuma. Kejadian ini sangat mengesankan, karena dilakukan secara diam-diam dan tanpa pamer.

“Soal ibadah, sebenarnya tidak perlu diceritakan agar tidak riya’ atau sombong. Tetapi ini, menjadi momen yang sangat saya syukuri. Saat itu, beliau memberangkatkan kami, jamaah pengajian malam Jumat Legi, untuk umrah. Ini sangat berkesan dan tidak saya lupakan,” kata Imam Rofi’i, Selasa (01/10/2024) tadi.

Advertisement

Dengan mata menerawang sedikit berkaca, Imam Rofi’i menuturkan keberangkatan umroh itu terkesan spontan dan tanpa rencana. “Langsung menyuruh dan membiayai semua. Abah Anton membiayai semuanya dari kantong pribadinya dan tanpa pernah mengungkapkan niat mulianya kepada orang lain. Waktu itu pemberangkatan umrah dilakukan melalui Agung Wisata, penyelenggara haji dan umrah,” tambahnya.

Baca juga :

Imam Rofi’i mengaku mengingat dengan jelas, momen ketika calon Wali Kota Malang dengan Slogan Abadi (Abah Anton-Dimyati) mendekatinya dan berkata, “Mam, urus paspor. Tiga minggu lagi kamu berangkat umrah ya,” ujar Imam menirukan perkataan Abah Anton, kala itu.

Rasa syukur tidak terhingga bagi Imam, kesempatan seumur hidup baru bisa didapat ketika Abah Anton jadi Wali Kota Malang. Karenanya, ketika Abah Anton maju kembali dalam Pilkada Kota Malang, maka tidak ada nama lain yang akan dipilihnya selain Abah Anton.

Advertisement

“Wali Kota Malang, ya Abah Anton.  Lomannya tidak ada banding. Malang lebih indah, warga lebih makmur. Masih ingatkan?,” kata Imam.

Kedermawanan Abah Anton tidak hanya dilihat dari bantuannya kepada mereka yang membutuhkan secara materi, tetapi juga kepeduliannya dalam memfasilitasi ibadah masyarakat, tanpa memandang status ekonomi. Sikap rendah hatinya inilah, yang membuat banyak orang merasa dekat dan mengaguminya sebagai pemimpin dan panutan.

Bagi banyak orang yang mengenalnya, Abah Anton bukan hanya pemimpin, tetapi juga seorang teladan dalam mengamalkan ajaran agama. Meski tidak pernah mengharapkan pujian, kedermawanannya terus hidup dalam cerita-cerita yang dibagikan oleh mereka yang pernah merasakan kebaikannya. (gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas