Kota Malang
5 Tahun Jabat Wali Kota Malang, Gaji Abah Anton Dibagikan untuk Warga Membutuhkan
Memontum Kota Malang – Majunya Abah Anton yang berpasangan dengan Dimyati Ayatullah, melalui Paslon nomor urut 3 di Pilkada Kota Malang, terus mendapat perhatian masyarakat. Itu karena, selain dikenal sebagai sosok yang komitmen dalam menjalankan amanah, Abah Anton juga diketahui memiliki kepedulian lebih kepada masyarakat Kota Malang.
Bahkan, siapa sangka jika selama dirinya menjabat sebagai Wali Kota Malang tahun 2013-2018, tidak pernah mengambil gajinya untuk keperluan pribadi. Selain itu, juga tidak pernah menanyakan perihal gajinya, dikarenakan gaji sebagai Wali Kota Malang langsung dibagikan untuk santunan anak yatim dan orang-orang yang membutuhkan.
Sikap Abah Anton yang tidak pernah ambil gajinya tersebut itulah, yang kemudian memunculkan kesan yang luar biasa. Mantan Sekretaris Pribadi (Sekri) Abah Anton selama menjabat Wali Kota Malang tahun 2013 hingga 2018, Imam Rofii, merupakan saksi bahwa Abah Anton tidak mengambil gajinya. Sebaliknya, gaji yang menjadi haknya sebagai Wali Kota Malang, justru langsung dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan.
“Saya adalah saksi langsung selama 5 tahun jadi Sekpri beliau. Dari 2013 hingga 2018, saya yang memegang rekening Abah Anton saat menjabat Wali Kota Malang. Abah Anton setiap bulan tidak pernah menanyakan perihal gajinya,” kata Imam, Minggu (29/09/2024) tadi.
Baca juga :
Sampai-sampai, tambah Imam, justru dirinya yang proaktif mengingatkan Abah Anton, terkait gaji yang tidak kunjung diambil. “Justru saya yang selalu pro aktif ketika gaji Abah Anton, sudah di atas Rp 100 juta. Saya tanya, apakah dicairkan?,” ujarnya bercerita.
Ketika Abah Anton meminta dicairkan, ujarnya, seketika itu juga biasa langsung juga diminta untuk dibelikan Sembako. Tujuannya, agar bisa segera diberikan untuk keperluan santunan anak yatim. “Saat diberitahu tidak apa-apa, biasanya langsung diminta untuk dibelikan Sembako agar bisa diberikan kepada anak yatim,” paparnya.
Bentuk kepedulian dan kesan positif itulah, ujar Imam, yang menurutnya sangat mengena terhadap jiwa pemimpin. Karenanya, dirinya pun sangat mengingatkan bagaimana perjalanan selama lima tahun kala itu.
“Itulah yang saya ketahui selama 5 tahun menjadi Sekpri Abah Anton. Bahwa, hak gajinya wali kota diberikan kepada yang lebih membutuhkan,” kenang Imam. (gie)