Trenggalek

Harapkan Pemilu Kondusif, Kapolres Trenggalek Gandeng Netizen dan Jurnalis

Diterbitkan

-

Kapolres Trenggalek ajak netizen dan awak media jaga kondusifitas Pemilu 2018

Memontum Trenggalek—Guna mendukung situasi Kamtibmas yang kondusif menjelang, pada saat hingga pasca Pilkada, Polres Trenggalek menggelar silaturahmi bersama netizen dan awak media di Trenggalek.

Diketahui menjelang Pilkada tahun 2018, dinamika politik cenderung meningkat. Kampanye oleh para kontestan tidak terbatas pada pertemuan tatap muka saja tetapi juga memanfaatkan media sosial yang relatif murah dan bisa menjangkau lebih luas hampir seluruh lapisan masyarakat.

Mengingat perkembangan Media sosial dan media daring yang ada saat ini, banyak ditemukan konten negatif yang sengaja di sebarluaskan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan membuat gaduh, meresahkan dan memecah belah masyarakat.

“Seperti halnya pada Pilkada atau Pemilu lainnya, kerawanan lain yang menyertai antara lain kampanye hitam, isu Sara, penyebaran berita bohong atau hoax, hate speech, penipuan siber maupun kejahatan dunia maya lainnya, ” terang Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo, Jumat (23/02).

Advertisement

Sedikitnya hadir sekitar 100 orang netizen serta pejabat utama, perwakilan Dinas Kominfo dan Kesbanglinmas yang tampak mengikuti acara yang dibahas oleh orang nomor 1 di jajaran Kepolisian Resort Trenggalek ini.

“Menjelang Pilkada 2018 ini kami mencoba merangkul semua pihak khususnya netizen untuk turun gunung, berperan aktif membantu Polri meminimalisir peredaran konten-konten negatif khususnya mengantisipasi Black Campaign, berita hoax yang berpotensi memecah belah dan lain – lain, ” tekannya.

Didit juga menyoroti tentang peran penting netizen untuk mendukung Kamtibmas kondusif di kabupaten Trenggalek. Dikatakan, media sosial bisa membawa dampak positif jika digunakan dengan bijak. Namun demikian, bisa berbalik arah menjadi bumerang bagi pengguna jika dimanfaatkan untuk hal-hal yang mengarah pada perbuatan melanggar hukum maupun norma masyarakat.

Rasio Polisi dengan masyarakat masih jauh dari ideal. Oleh sebab itu, peran para netizen sangat diperlukan untuk membantu dalam hal ini Kepolisian untuk menciptakan stabilitas Kamtibmas kondusif melalui media sosial.

Advertisement

Masih terang Didit, ia meminta agar netizen berpikir jauh sebelum meneruskan sebuah berita sehingga tidak membawa implikasi hukum terhadap dirinya maupun orang lain. Ada 5 hal yang harus diperhatikan jangan hanya membaca judul, cek dan cek, follow akun yang terpercaya, saring informasi dan bandingkan dengan media mainstream.

Terpisah, salah seorang penggiat Medsos yang juga admin grup Facebook terbesar Info Seputar Trenggalek (IST) menegaskan, Media sosial saat ini adalah media informasi tercepat dan berpengaruh tinggi. Media sosial tidak mengenal batasan umur, tempat dan waktu namun memiliki efek yang luar biasa.

“Semua bisa dilakukan media sosial, jika dibiarkan liar tanpa kontrol maka akan banyak masalah bermunculan. Apalagi menjelang Pilkada, berita hoax, pembunuhan karakter bisa dengan mudah dilakukan. Ketika berita bohong disebar secara masif, maka akan dianggap sebagai kebenaran. Peran Humas dari instansi memegang peranan penting untuk menetralisir, ” tutur Bambang Puji.

Dalam kesempatan tersebut Kapolres Trenggalek mencanangkan Komunitas Netizen mitra Polres Trenggalek dan mengukuhkan Bambang Puji sebagai ketua Netizen di Kabupaten Trenggalek. (mil/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas