Bondowoso
Pemkab Bondowoso Lanjutkan Program Botanik
Memontum Bondowoso — Plt Sekda, Drs. H. Karna Suswndi, MM akan berkomitmen melanjutkan konsep pertanian organik. Sistem ini dilakukan untuk melestarikan lingkungan alam. “Soal prertanian organik, Bondowoso sudah menjadi percontohan Nasional”, jelas Karna, panggilan akrabnya.
Bondowoso memiliki lahan terluas di Indonesia untuk pertanian organik dan akan terus ditingkatkan. Menurutnya, pertanian organik merupakan sistem manajemen produksi yang bertujuan untuk produksi yang sehat.
Dengan menghindari, lanjutnya, penggunaan kimia berbahan aktif. Dalam hal ini pupuk kimia maupun pestisida untuk menghindari pencemaran udara tanah dan air. Disamping itu, pertanian organik juga menjaga keseimbangan ekosistem dan sumberdaya alam.
“Sistem pertanian organik banyak manfaaatnya, antara lain, tanaman menjadi sehat, bebas dari bahan kimia aktif, residu, baik yang berasal dari pestisida ataupun akibat pemupukan bahan kimia”, kata Karna.
Hasil produksi pertanian orgsnik, lsnjutnys, akan lebih sehat dan menjadi pertanian yang mampu menjaga kelestarian alam serta menjaga keseimbangan ekosistem,” tambahnya. “Pemerintah Kabupaten Bondowoso sendiri, telah memulai Gerakan Bondowoso Pertanian Organik (Botanik) sejak 2008”, jelasnya.
Dikatakan, Botanik bertujuan untuk mengubah pola pikir petani, yang semula memupuk tanaman tetapi sekarang harus memupuk tanah. Tehnis pengelolaannya harus komprehensip, mulai dari hulu hingga hilir.
“Jika tanah dipupuk dengan bahan organik, tumbuhan yang tumbuh diatasnya akan menjadi tanaman organik. Upaya itu dilakukan oleh petani setempat dan didukung penuh oleh pemerintah,” ujarnya .
Aspek yang perlu diperhatikan, kata Karna, adalah sistem pertanian organik yang menggunakan pupuk organik dan pestisida organik (nabati). Karena pupuk dan pestisida yang digunakan merupakan sarana produksi yang utama setelah benih.
Pengguanaan pupuk organik sangat menentukan arah sistem pertanian kedepan. Konversi penggunaan pupuk organik menjadi perhatian serius Pemkab Bondowoso. “Untuk mengembalikan kesuburan tanah volume pupuk organik harus ditambah dengan tujuan untuk menyehatkan tanah dan membebaskan dari unsur residu”, pungkasnya. (sam/nay)