Sidoarjo
Normalisasi Avur Buntung Atasi Banjir Barengkrajan
Memontum Sidoarjo – Warga Desa Barengkrajan Kecamatan Krian, khususnya RT 5 RW 2 punya harapan kampungnya tidak akan banjir lagi saat hujan turun. Pasalnya saluran pembuangan air dari kampung maupun dari lingkungan pabrik telah dinormalisasi.
Kasun setempat, Kiswoyo Barengkrajan menjelasakan saluran yang dinormaslisasi tersebut adalah drainase air hujan dari kampung dan pabrik. Selama ini kalau hujan saluran cepat penuh, akibatnya kampung terdendam banjir. Hal ini ditambah dengan meluapnya air dari avur sungai Buntung.
Kini, dengan dinormalisasi akan mengurangi banjir namun tidak seperti dulu lagi. “ Tetap saja banjir di kampong masih terjadi. Ini Tergantung pada ketinggian air di avfur Buntung yang menjadi muara anak avfur tersebut,” jelasnya.
Menurutnya, anak avfur Barengkrajan selalu penuh air yang ketinggiannya bergantung pada ketinggiannya air avfur Buntung sehingga dimungkinkan banjir sedikit berkurang hanya karena bertambahnya debit anak avfor.
Lambatnya surutnya banjir ini karena kurangnya peresapan air hujan karena banyak berdiri bangunan pabrik. Hal itu seperti dikatakan Fahrul, Ketua RT 5 RW 2. Menurutnya, bangunan pabrik juga menjadi faktor menumpuknya air di saluran tersebut, sehingga air dari kampung tertahan, akibatnya warga di sisi barat sering terendam air hujan.
Tak kala pentingnya, saluran tersebut menjadi pematusan air dari lahan pertanian yang masih produktif seluas kurang lebih 9 hektar yang tepat berada di sisi baratnya. Tak kurang dari 5 buah sudetan pematusan dari sawah yang airnya deras masuk saluran.
Sedemikian fitalnya anak avfur tersebut baik dalam pengendalian banjir di kampung maupun untuk nengamankan tanaman petani. Kepala desa Barengkrajan, Asmono menyambut baik upaya normalisasi tersebut.” Saya sampaikan terima kasih kepada Pemda Sidoarjo atas normalisasi tersebut, dan tentunya dilanjutkan dengan adanya upaya pengendalian lancarnya masuknya air dari saluran itu ke avfur Buntung saat hujan turun,” himbaunya. (par/yan)