Kota Malang

Dewan Kota Malang Bedol Deso, 19 + 22 Anggota Ditahan KPK

Diterbitkan

-

Dewan Kota Malang Bedol Deso, 19 + 22 Anggota Ditahan KPK

Memontum Kota Malang – Nasib 22 anggota dewan Kota Malang yang berangkat ke Jakarta pada Minggu (2/9/2018) malam, nampaknya bakal lama kembali pulang. Pasalnya usai.menjalani pemeriksaan di Gedung KPK Jakarta pada Senin (3/9/2018) , ke 22 orang tersebut langsung ditahan di tahanan yang terpisah. Dengan ditahannya 22 orang ini maka total anggota dewan yang ditahan KPK sebanyak 41 orang. Sebab sebelumnya KPK sudah menahan 19 anggota dewan Kota Malang akibat diduga terlibat suap P-APBD 2015.

 

Mereka adalah :

1. M Arif Wicaksono – PDIP (Ketua DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
2. Zainuddin – PKB (Wakil Ketua DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
3. Wiwik Hendri Astuti – Demokrat (Wakil Ketua DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
4. Suprapto – PDIP (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
5. Sahrawi – PKB (Anggota Kota DPRD Malang periode 2014 – 2019).
6. Salamet – Gerindra (Anggota Kota DPRD Malang periode 2014 – 2019).
7. Mohan Katelu – PAN (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
8. Sulik Lestyowati – Demokrat (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
9. Abdul Hakim – PDIP (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
10. Bambang Sumarto – Golkar (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
11. Imam Fauzi – PKB (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
12. Syaiful Rusdi – PAN (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
13. Tri Yudiani – PDIP (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
14. Heri Pudji Utami – PPP (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
15. Hery Subiantono – Demokrat (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
16. Ya’qud Ananda Gudban – Hanura (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
17. Rahayu Sugiarti – Golkar (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
18. Sukarno – Golkar (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
19. Abdulrachman – PKB (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
20. Asia Iriani – PPP (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
21. Indra Tjahyono – Demokrat (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
22. Choeroel Anwar – Golkar (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
23. Moh Fadli – Nasdem (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
24. Bambang Triyoso – PKS (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
25. Een Ambarsari – Gerindra (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
26. Erni Farida PDIP (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
27. Syamsul Fajrih – PPP (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
28. Choirul Amri – PKS (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
29. Dr Teguh Mulyono – PDIP (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
30. Imam Ghozali – Hanura (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
31. Lektkol Purn Suparno – Gerindra (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
32. Afdhal Fauza – Hanura (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
33. Soni Yudiarto – Demokrat (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
34. Ribut Haryanto – Golkar (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
35. Teguh Puji Wahyono – Gerindra (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
36. Harun Prasojo – PAN (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
37. Hadi Susanto – PDIP (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
38. Diana Yanti PDIP (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
39. Sugiarto – PKS (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
40. Arief Hermanto – PDIP (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).
41. Mulyanto PKB (Anggota DPRD Kota Malang periode 2014 – 2019).

 

Advertisement

Dengan demikian saat ini yang tersisa di gedung dewan hanya berjumlah 5 orang. Yakni Subur Triono, Priatmoko, Tutuk Hariyani, Abdul Rohman dan Nirma Cris (Dari partai Hanura pengganti Nanda usai PAW sebelum mencalonkan diri sebagai Walikota Malang). Terkait penahanan 22 dewan ini Basaria Panjaitan, Wakil Ketua KPK, Senin (3/9/2018) sore melakukan konferensi Pers di gedung KPK. Bahwa ke 22 anggota dewan ini kini bergabung dengan 19 anggota dewan yang sebelumnya sudah ditahan.

“Kasus ini menunjukkan bagaimana korupsi dilakukan secara massal. Melibatkan unsur kepala daerah beserta dewan anggota DPRD yang seharusnya DPRD sebagai legislatif yang fungsinya sebagai pengawas yang mengawasi kepala daerah tapi malah melakukan korupsi untuk memperkaya diri sendiri atau kelompoknya,” ujar Basaria dalam siaran persnya. Pihaknya berharap kejadian ini tidak terulang lagi di daerah-daerah yang lain. (gie/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas