Surabaya

Ingatkan Sejarah Lewat Lomba Game IT Vaganza

Diterbitkan

-

Memontum Surabaya—–Berawal dari ketidaktahuan mayoritas anak muda Indonesiatentang sejarah, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS) berinisiatif untukmenghelat lomba game virtual IT (Informasi Teknologi) Vaganza dengan temaLegendOf The Greatest Elder. Event ini dihelat di areal kampus di Jalan Ngagel JayaSelatan, sejak Sabtu-Minggu (20-21/10/2018). Pelajar SMA/SMK se Indonesia menjadipesertanya.

Eka Rahayu selaku ketua pelaksana lomba mengatakan, generasimuda era milenial ini lebih suka main gadget daripada membaca. Oleh karena itu,dirinya ingin mendekatkatkan para pemuda tersebut dengan memfasilitas idigitalsekaligus memperkenalkan sejarah dan kebudayaanyang ada di Indonesia.

“Sudah jalan 15 tahun dulu namanya sempat ganti-ganti, baru sekitardelapan tahun belakangan ini kita konsisten dengan nama IT Vaganza,” katanya, Minggu (21/10/2018).

Ia mengaku, sebelum pihaknya mengadakan lomba, Eka bersamamahasiswanya juga melakukan riset terkait pengetahuan sejarah terhadap generasimuda. “Sebelum bikin lomba kita coba tanya ke beberapa anak muda soal sejarah.Misal ada berapa pulau di Indonesia? Ada berapa suku di Indonesia, sukunya apaaja?. Dan kebanyakan mereka tidak tahu,” ungkap Eka.

Advertisement

Maka dari itu pihaknya mencoba mengusung lomba dari temasejarah-sejarah yang ada diIndonesia dan budaya serta keragaman suku bangsa. Mengingat pada tanggal 28 Oktober2018ialah Hari Sumpah Pemuda.

Kegiatan tahunan yang diikuti 29 SMA dari seluruh Indonesiaini, menghadirkan sub-konsep yang cukup unik. Lantaran, peserta bukan hanya sekedar main, tapi para pesertajuga diharus berfikir secara Computational Thinking.

Computational Thinking merupakan cara berpikir yangmemungkinkan untuk menguraikan suatu masalah menjadi beberapa bagian yang lebihkecil dan lebih sederhana. Selain itu, menemukan pola dalam masalah tersebut,serta menyusunlangkah-langkah solusi untuk mengatasi masalah.

Dalam Computational Thinking terdapat 4 hal yangharusdipelajari yaitu, Decomposition memecah masalah yang lebih besar ataukompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecildan sederhana. Kedua Patternrecognition , mencari dan menemukan pola kesamaan antar masalah maupundalammasalah.

Advertisement

Selanjutnya Abstraction, fokus pada informasipenting saja,dan mengabaikan detail yang kurang relevan.Dan yang terakhir,Algorithms  membangun langkah-langkahsolusi terhadap suatu masalah.

Untuk cara bermainnya, peserta terdiri 92 tim. Dimanadalammasing-masing tim tersebut terdapat 3 orang siswa yang berasal dari SMAyang sama. Tiap kelompok wajib menyelesaikan tantangan yang diberikan untuk mendapatkan pointertinggi. Dimana permainan ini adalah perebutan wilayah Indonesia daripenjajahan VOC dengan cara memasukkan perintah-perintah berupa kata.

Disinilah keseruan para siswa untuk memasukkanperintah-perintah untuk merebut wilayah Indonesia dari Penjajah VOC. Timpanitia membentuk materi ini untuk mengenalkan ilmudasar dari programming. Kamiberharap agar siswa mengenal sejak dini tentang ilmu Informatika dan Bisnis,”urai Eka.

Menjelang akhir perbincangan, perempuan yang jugadosenInformatika STTS ini berharap, khususnya buat generasimuda untuk lebihpaham lagi soal sejarah. Karena menurutnya mayoritas generasi milenial saat inisudah semakin tergerus arus media sosial.

Advertisement

“Mungkin pesan saya untuk generasi muda tidak terjebak denganrutinitas gadget dan mereka menjadi anti sosial dan terlalu percaya denganmedia sosial. Dan saya berharap mereka juga bisa melihat lingkungan sekitar dansedikit flashback bagaimana sejarah kita dulu seperti gimana dansupaya kitatidak muda dipecah belah,” tutupnya. (sur/ano/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas