Surabaya

Mbak Puti, dari Safari hingga Semangati Saksi

Diterbitkan

-

Puti Guntur Soekarno semakin intensif safari politik di Surabaya dan Sidoarjo yang menjadi daerah pemilihannya. Caleg DPR RI dari PDI Perjuangan ini senam bersama warga kawasan eks Lokalisasi Dolly; mendatangi ajang produk UMKM; Menyemangati saksi-saksi untuk TPS, kelurahan, dan kecamatan; bertemu para tukang becak di Bulak Banteng, Surabaya, Minggu (18/11).

*Waspadai Potensi Kecurangan oleh Lawan

Memontum Surabaya—-Puti Guntur Soekarno gencar menjalani safari. Calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI dari PDI Perjuangan ini semakin intensif blusukkan di wilayah Kota Surabaya serta Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur I yang menjadi daerah pemilihan (Dapil) dirinya.

Dalam sehari kemarin, Minggu (18/11/2018), caleg nomor urut 1 tersebut mendatangi empat titik di Surabaya serta satu titik di Sidoarjo. Mulai pagi, Puti sudah senam bersama sekaligus sosialisasi bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba bersama warga RW VI Kelurahan Putat Jaya serta relawan Garda Mencegah dan Mengobati (GMDN), disusul ke lokasi gelaran produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bertajuk Pahlawan Ekonomi Jalan Tunjungan, menyemangati saksi pemilu disalah satu hotel di Surabaya, dan bertemu para tukang becak di Bulak Banteng.

Disela mendatangi empat titik di Kota Pahlawan itu, Puti sempat ke Sidoarjo. Sebelumnya, Jumat (16/11), cucu Proklamator Bung Karno itu mengunjungi rumah tokoh nasionalisme L. Soepomo S.W yang berada di Jalan Rungkut Asri Utara VI. Rumah Soepomo itu merupakan tempat berkumpulnya para anggota legislatif atau kader PDI Perjuangan sejak tahun 90an.

Advertisement

Blusukkan Puti tidak semata untuk menggolkan dirinya duduk sebagai anggota DPR RI. Namun untuk mengkampanyekan pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Oleh karena itu, Puti mengingatkan kader hingga warga pendukung Jokowi-Ma’ruf mewaspadai potensi kecurangan oleh lawan politik.

Bahkan, Puti yang juga ‘macan’ podium ini menginstruksikan melakukan perlawanan secara konstitusional. “Saksi PPK, PPS se Surabaya yang saya banggakan. Pemilihan gubernur wis tutup buku, taka da kata menyerah. Kader banteng (PDI Perjuangan) adalah  yang cepat bangkit, berdiri setelah jatuh. Saya berdiri (di podium) mewakili sebagai kader PDI Perjuangan, sebagai petugas partai mewakili ibu ketua umum (DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri), sebagai calon legislatif dapil I Surabaya-Sidoarjo. Kita berkumpul sebagai keluarga besar, sebagai satu kesatuan, kita ingin merajut kembali semangat kita,” Puti mengawali sapaan pada saksi PPK dan PPS internal PDI perjuangan se Surabaya, disalah satu hotel di Surabaya, Minggu (18/11).

Dia mengingatkan, tugas saksi menjadi ujung tombak perjuangan partai. Karena itu saksi jangan sampai melempem demi bulatnya perolehan suara sekaligus kemenangan PDI Perjuangan serta pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin. Bukan saja di Surabaya namun juga Indonesia.

“Semua (caleg) bisa masuk ke DPRD. Jangan saya saja, tapi semua caleg. PDI Perjuangan besar, kita bangun bersama. Kemenangan ini partai. Saksi pileg diharap bisa membawa kemenangan pilpres, DPR RI, provinsi, dan kabupaten/kota. Pesan saya, lawan… lawan…. jika menemui hal-hal yang merugikan untuk partai kita. Di TPS, kelurahan, kecamatan ada yang  aneh-aneh untuk rugikan PDI Perjuangan, lawan…,” lantang Puti yang disusul jawaban kesanggupan saksi.

Advertisement

Puti menambahkan penegasannya supaya saksi melawan secara konstitusional, tidak asal melawan. Karena itu, data serta bukti perolehan suara sejak dari TPS, kelurahan hingga kecamatan dan KPU kota/kabupaten harus benar-benar dikantongi rapi.

“Ini untuk hidup dan matinya Indonesia. Bukan untuk Jokowi. Saya memikirkan Indonesia, NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Kalau tidak Jokowi, Indonesia tidak bisa besar seperti yang diinginkan, seperti yang dicita-citakan Bung Karno,” Puti kembali menyemangati saksi. “Siap….Lawan secara konstitusional,” serentak saksi menjawab.

Kepala Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Kota Surabaya, Sukadar, menambahkan bahwa saksi di TPS dan PPK adalah bagian dari tentara partai. “Tentara partai untuk mengawal proses rekapitulasi,” kata Sukadar yang juga mewakili Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.

Sukadar menyebut semua kader partai politik (Parpol) berlambang banteng moncong putih gembira atas hasil survei lintas lembaga yang menyebut perolehan suara Jokowi mencapai 75 persen. “Kendati demikian hasil survey untuk DPC PDI Perjuangan baru 42 persen. Karena itu, saksi saat di TPS wajib cermati perolehan dan perhitungan suara, suara tidak sah, angka-angka harus dicermati. Rekapitulasi suara, peran saksi di TPS menjadi ujung tombak. Jangan sampai ada perubahan angka. Waspadai kerawanan suara PDI Perjuangan dipermainkan,” pesan Sukadar.

Advertisement

Menurutnya, PDI Perjuangan kalah di Surabaya apabila dicurangi. “Tentara partai jangan tinggalkan tempat. Kawal proses pemungutan dan perhitungan suara sampai selesai. Waspadai permasalahan ditiap kelurahan dan kecamatan karena pasti akan berbeda,” tandasnya.

Soepomo: PDI Perjuangan Didirikan dengan Darah dan Air Mata

Tokoh gaek PDI Perjuangan sekaligus tokoh nasionalisme L. Soepomo S.W mengingatkan bahwa PDI perjuangan didirikan dengan darah dan air mata. Ini disampaikan Soepomo ketika rumahnya di Jalan Rungkut Asri Utara VI dikunjungi Puti Guntur Soekarno, cucu Proklamator Bung Karno, Jumat (16/11/2018) lalu.

“Partai ini (PDI Perjuangan) didirikan dengan darah dan air mata, hampir tiada hari tanpa demo,” kata Soepomo pada Puti.

Advertisement

Soepomo sebagai seorang marhaenis mengatakan jika kedatangan cucu Soekarno merupakan hal yang luar biasa. Tak hanya itu saja, Soepomo yang sudah pensiun namun tetap dipercayai dan dikunjungi menjadi hal istimewa. Untuk itu ia akan berusaha membantu perjuangan para calon anggota legislatif PDI Perjuangan, terlebih Puti Guntur Soekarno.

“Sebagai promika, sekuat tenaga saya, sebisa saya akan membantu perjuangan mereka. Apa lagi dengan kedatangan Mbak Puti yang saya anggap nantinya bisa memberikan suara yang lebih bagus, dan bisa menarik adik-adik dari Surabaya, Jawa Timur ini mencapai apa yang mereka cita-citakan,” ujarnya.

Tak luput Soepomo memberikan pesan kepada para pejuang masyarakan di era milenial untuk berhati-hati, terlebih saat sudah tercapai cita-citanya menjadi seorang wakil rakyat. Juga mengingatkan kepada calon legislatif jika sudah menduduki kursi anggota dewan, jangan sampai mendem kahanan (mabuk keadaan).

“Ingat, bahwa mereka duduk di situ atas nama rakyat, atas nama marhaenis. Dan dengan sendirinya harus berjiwa marhaenis, mempunyai sifat yang marhaenis pula, dan dengan sendirinya mencintai rakyat,” ujar tokoh nasional Surabaya yang juga seorang pendiri Universitas Narotama (Unnar) Surabaya tersebut.

Advertisement

Puti yang datang berkunjung untuk silahturahmi, rupanya juga mengucapkan maafnya kepada Soepomo yang menurut Puti sebagai ujung tombak PDI Perjuangan, terlebih di Surabaya. “Kediaman Pak Soepomo, merupakan suatu tempat belajar ideologi, terutama ideology Bung karno,” ujar Mbak Puti.

Menurutnya, dengan melakukan perkumpulan di kediaman Soepomo sudah seperti melakukan pengabdian bangsa negara yang membawa ruh pemikiran dan cita-cita besar Bung Karno.
“Sahabat atau saudara dititipkan menjadi tandem dalam Pemilihan Legislatif atau Pemilihan Presiden, dalam tangan terbuka. Memiliki rasa tidak ada skat-skatan, sikut-menyikut, tetapi berpegangan tangan. Ini yang harus kita jaga,” jelas Puti yang direstui Soepomo. (*ano/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas