Kabupaten Malang
Unjuk Rasa di Smanggi 1 Gondanglegi Tiada Intimidasi Terhadap Siswa
Memontum Malang – Tanggapi aksi demo yang dilakukan oleh ratusan siswa-siswi SMAN 1 Gondanglegi Rabu (21/11/2018) siang, Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum, Fadhilah Zamzam menegatakan, saat ini Kepala Sekolah SMAN 1 Gondanglegi Lilik Wahyuni sedang bertugas di luar kota.
Ditegaskan, sama sekali tidak melakukan bentuk intimidasi apapun kepada siswa terkait permasalahan ini. “Tidak ada intervensi atau intimidasi mas, guru itu kan nuturi dan mengajar soal pelajaran mendidik soal tingkah laku. Kalau tingkah laku mereka tidak baik ya diajari. Di rumah mereka anaknya orang tua. Tetapi disini ya kami orang tuanya, ” beber Fadhillah.
Diakuinya, aksi unjuk rasa yang dilakukan para siswa kali ini diluar dugaan pihak sekolah. Dia mengendus,ada oknum tertentu yang turut mendorong siswa melakukan demo, namun ia enggan menyebutkan siapa oknum tersebut.
“Unjuk rasa ini diluar dugaan kami, saya heran kok malah siswa menuntut 4 Wakil Kepala Sekolah yang diganti, itu bukan ranah mereka. Karena siswa tugasnya belajar. Saya menduga aksi hari ini ditunggangi oleh oknum tertentu yang berkepentingan dalam permasalahan ini, ” ungkapnya.
Disinggung terkait adanya ancaman untuk melaporkan ke kepolisian, ia menyebut hanya untuk mengingatkan para siswa agar tidak begitu saja menyebarkan kabar yang menurutnya masih simpang siur, ke grup WA (Whatsapp).
“Soal itu, karena menyebarkan ke grup wa para siswa. Saya himbau jangan diteruskan, saya laporkan ke polisi lho. Jadi benang merahnya misskomunikasi antara mpk dan osis terkait adanya anggaran HUT sebesar 42 juta dan itu sudah diberikan. Sehingga siswa berspekulasi mengatakan ke teman-temanya ‘waduh dana angel kerono waka e diganti’ (dana sulit karena Wakanya diganti). Tidak ada komunikasi yang baik kala itu,” jelasnya.
Ditambahkan,empat wakil kepala sekolah yang diganti oleh kepala sekolah kala itu, karena diniliai bermasalah. Perlu diketahui empat Waka yang diganti adalah Waka Sarpras (Sarana Prasarana), Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, dan Waka Humas.
“Saya selaku waka kurikulum baru, empat waka itu bermasalah. Karena tidak bisa bekerja sama, akhirnya kepala sekolah mengganti empat waka itu,” ujarnya.
Kedepan, dia juga menghimbau kepada para siswa untuk fokus ke pelajaran. Mengingat tak lama lagi para siswa harus bersiap melakukan ujian semester.
Baca: Pergantian Wakasek Smanggi 1 Gondanglegi Berujung Polemik, Kenapa?
“Siswa itu tugasnya belajar bukan ikut campur urusan pergantian Waka, sebentar lagi ujian semester,” pesannya.
Sementara, M Jidayat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang menjelaskan, penyelesaian permasalahan yang terjadi di SMAN 1 Gondanglegi ini, merupakan ranah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
“Kewenangan itu bukan di Dinas Pendidikan Kabupaten, tapi (Dinas Pendidikan) Provinsi. Kita gak punya kewenangan apa-apa itu. Sudah di ambil alih mereka,” kata Hidayat.
Dia menilai, jika dirinya masuk pada penyelesaian masalah tersebut merupakan ranah yang salah.”Salah ranahnya kalau saya masuk di situ, ya bukan kewenangan kita,” pungkasnya. (sur/oso)