Surabaya
Mahasiswa Desain Interior Petra Gelar Perancangan Perabot Purchase Display
Memontum Surabaya—-Di pusat perbelanjaan (mall) atau sentra kerajinan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) banyak didapati perabot display atau rak yang modelnya unik dan menarik. Terkadang orang bertanya dimana tempat pesannya. Tak bisa dipungkiri, desain rak display bisa memantik perhatian orang untuk sebuah produk. Setelah tertarik, mencari info tentang produk, dan harapannya membeli.
Ini melatar belakangi mahasiswa-mahasiswi semester V Program Studi (Prodi) Desain Interior Universitas Kristen (UK) Petra untuk membantu para pelaku UMKM. Caranya, dengan membuat desain sekaligus contoh produk perabot untuk display.
Tidak tanggung-tanggung, 24 mahasiswa-mahasiswi itu menggandeng Dinas Perdagangan Surabaya. Tak kalah hebatnya, para mahasiswa-mahasiswi itu memamerkan perabot karyanya melalui gelaran bertajuk “Perancangan Perabot Purchase Display Untuk Sentra UKM MERR Surabaya”.
Pameran di selasar Gedung P Kampus UK Petra ini dimulai, Kamis (22/11/2018) hingga Sabtu (24/11/2018). Ada 12 karya perabot yang movable, ringan dan ekonomis dipamerkan. Tiap karya menitikberatkan pada produk display asesoris, tas, pakaian, sepatu dan makanan kering.
Dosen pengampu Mata Kuliah (MK) Desain Interior Produk 3 UK Petra, Grace Mulyono mengatakan pembuatan dan pameran produk perabot dilatarbelakangi kunjungan mahasiswa-mahasiswinya berkunjung ke sentra UMKM di Jalan Ir. Soekarno (Middle East Ring Road/MERR).
“Tidak semua orang tahu sentra UMKM ini. Agar lebih tahu seharusnya ada produk yang di-display di tepi jalan. Agar mudah mengeluarkan dan memasukkan produk dari tepian jalan ke sentra maka diperlukan perabot atau rak,” tutur Grace.
Gayung bersambut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan menyambut positif dengan mempersilahkan mahasiswa membuat desain hingga mengaplikasikan menjadi produk perabot.
“Toko atau sentra UMKM harus lebih berinovasi, bisa berkompetisi dengan pedagang online yang tak punya tempat display nyata. Pedagang online memajang komoditasnya melalui sosial media dan strategi pemasaran lain melalui dunia maya,” sambungnya.
Pedagang offline dituntut lebih agresif. Terlebih banyak event bagi pahlawan ekonomi (pelaku UMKM) digelar.
“Produk perabot karya mahasiswa-mahasiswi ini diapresiasi. Harapannya, UK Petra bukan saja kerjasama dengan Disperindag Kota Surabaya. Namun juga Disperindag serta Dinas Koperasi dan UMKM Pemprov Jatim,” harap Grace.
Harapan itu bukan tanpa alasan lantaran pemprov mengelola Dekranasda serta Dinas Koperasi memiliki sentra UKM di Jalan Raya Juanda.
Sementara itu, dari 12 produk perabot mahasiswa ada Dy Whi, atau secara akronim Dynamic Whirl yang merupakan produk rak yang bisa berputar.
Butuh waktu tiga bulan mulai penggalian ide hingga realisasi dan menjadi produk perabot yang memakan biaya Rp 3,3 juta. “Bahannya besi, kaca dan rotan,” tutur Olivia Tirta Putri dan Gavrila Averina, si kreator perabot Dy Whi. Kalau ada pesanan, dua mahasiswi prodi desain interior angkatan 2016 itu siap membuatkan. (ano/yan)