Surabaya
Pemkot Surabaya Bedah Buku Pasak Sejarah Indonesia Kekinian
Memontum Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya bersama dengan Prof. Johan Silas Institute Teknologi 10 Nopember (ITS) membedah sebuah buku bertajuk “Pasak Sejarah Indonesia”. Buku ini merupakan hasil karya Tim Cagar Budaya Surabaya, yang didukung generasi millennial dari sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya.
Dalam bedah buku yang dinarasumberi Johan Silas ini, bahwa yang ada di buku menceritakan soal pertempuran pada 10 November di Surabaya. Kota Pahlawan yang merupakan pasak atau paku bagi sejarah Kemerdekaan Indonesia. Dan melalui pertempuran, tumbuh semangat kemerdekaan di Indonesia, salah satu inspirasi dari penulisan buku.
“Makanya, pasak ini dicantumkan dalam sub judul atau nama buku ini,” kata Prof Johan Silas di Ciputra World Surabaya, Rabu (21/11).
Namun sebenarnya, tak sedikit referensi yang membahas tentang peristiwa 10 November yang sangat fenomenal ini. Bahkan, Johan mencatat setidaknya ada 40 referensi yang bisa digunakan untuk mengetahui sejarah 10 November.
“Namun, dalam buku ini kami benar-benar saring dan kami teliti. Jadi tidak asal comot, tim cagar budaya pun harus mengetahui sejarahnya. Yang kami cantumkan dalam buku ini, pasti ada di 3 sampai 4 buku referensi yang tema dan pembahasan sama,” ujarnya.
Johan pun memastikan, bahwa proses pembuatan buku membutuhkan penelitian selama empat tahun. Sedangkan proses penulisannya, selama satu tahun.
“Jadi, prosesnya sekitar 5 tahunan dari penelitian hingga penulisan. Kalau proses cetaknya hanya satu bulan,” cakapnya.
Antiek Sugiharto sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang turut hadir dalam kegiatan bedah buku mengatakan, jika bedah buku yang diadakan oleh Humas Pemkot Surabaya merupakan serangkaian dari Hari Pahlawan lalu.
“Kemarin memang teman dari humas sepakat, kita mengambil tema yang berkaitan dengan kepahlawanan. Itu juga kebetulan juga kita sedang melakukan penataan kota lama. Itu sebagai salah satu destinasi wisata kota,” jelas Antiek.
Tak hanya bedah buku saja, tetapi juga menggelar pameran foto yang bertajuk Napak Tilas Sejarah Surabaya. Hasil jepretan foto yang dipamerkan adalah hasil karya finalis lomba fotografi yang diadakan Pemkot Surabaya sejak bulan lalu.
Pemkot Surabaya juga memberikan hadiah kepada para pemenang berupa uang tunai, trophy, dan piagam penghargaan. Selain tiga pemenang utama, 10 nominator juga diberi hadiah berupa uang tunai. (est/ano/yan)