Surabaya
Ubaya Raih SNI Award ke-5 di Usia Emas
Memontum Surabaya—-Rektor Universitas Surabaya (Ubaya)Prof. Ir. Joniarto Parung, MMBAT, Ph.D. bertolak ke Jakarta untuk kali kelima menerima SNI Award 2018 kategori Organisasi Pendidikan. Penghargaan emas ini diberikan oleh Ketua Badan Standardisasi Nasional (BSN) Prof. DR. Ir. Bambang Prasetya M.Sc pada 21 November 2018 di Hotel Intercontinental, Jakarta.
Universitas Surabaya telah berpartisipasi dalam SNI Award mulai tahun 2010, dan konsisten memperoleh penghargaan sejak 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018. SNI Award adalah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah, melalui Badan Standardisasi Nasional kepada organisasi yang konsisten dalam menerapkan standar.
BSN juga kerap mempromosikan kegiatan SNI kepada perusahaan atau organisasi, supaya masyarakat Indonesia semakin sadar akan standar.
“Penerimaan SNI Award tertinggi bagi Perguruan Tinggi, selama 5 kali berturut turut memberi keyakinan Ubaya untuk lebih banyak berkontribusi bagi masyarakat dan negara. Award ini menunjukkan bahwa Ubaya sudah memenuhi standar, bahkan melebihi yang dibutuhkan oleh institusi pendidikan menurut SNI, yang dievaluasi oleh gabungan ahli dari latar belakang industri, akademisi, pemerintah, pakar dan pengamat kualitas yang diketuai oleh Prof. Rhenald Kasali,” ungkap Prof. Ir. Joniarto Parung, MMBAT, Ph.D, sesampai di Surabaya, Kamis (22/11/2018).
Tahun ini, penghargaan SNI diberikan kepada 56 organisasi dan perusahaan dari sebanyak 208 peserta awal yang mendaftar. Terdapat 19 orang ahli sebagai juri di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian.
“Penghargaan emas ini menegaskan, bahwa proses untuk menghasilkan lulusan, produk dan layanan bahkan output Ubaya itu sendiri sudah sesuai kebutuhan standar. Kedepannya Ubaya tetap harus fokus untuk perbaikan kualitas agar segera mewujudkan cita cita menjadi salah satu Perguruan Tinggi andalan Indonesia di persaingan global,” ungkap Prof. Joniarto Parung.
Dalam Penghargaan SNI Award 2018, hadir pula Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta Menteri Perindustrian Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T.
Saat memberikan sambutan, Mohammad Nasir memberikan pendapatnya terkait Revolusi Industri 4.0 dan bagaimana organisasi seharusnya menghadapi hal tersebut.
“Perubahan Industri 4.0 akan menyebabkan perubahan digital and human menjadi satu, maka inovasi yg dihasilkan harus terstandardisasi dengan baik. Bagi perusahaan dan universitas yang mendapatkan penghargaan, saya turut merasa bangga. Ini sebagai awal bagi bapak dan ibu pemimpin untuk ingat jika kedepan tak lagi face to face . Bisa jadi online any time, any where, any place. Maka dari itu, dosen harus berinovasi guna wujudkanlong life learning,” ujar Nasir.
Menteri Perindustrian Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T. juga membacakan sambutan dari Presiden Ir. H. Joko Widodo. Untuk langkah selanjutnya, Joniarto mengungkapkan jika Ubaya harus tetap fokus di inovasi, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kepemimpinan yang mendorong kreatifitas, penguatan perencanaan dan implementasi serta evaluasi perencanaan strategis. (ano/yan)