Berita
Abrasi dan Limbah tambak, Sungai Bendodo Dangkal, Rugikan Nelayan
Jember, Memontum – Sudah bertahun-tahun alur Sungai Bendodo yang berada Kali Malang Getem, Desa Mojomulyo kecamatan Puger mendangkal, sehingga berakibat puluhan boat milik nelayan setempat, kesulitan berlayar menuju laut untuk beraktifitas seperti biasa yakni nelayan.
Pendangkalan sungai tersebut, kata ketua RW 03 Xusun Kalimalang desa Mojomulyo Sunyoto, disebabkan karena abrasi dan limbah dari tambak, sehingga kedalaman sungai hanya mencapai kisaran 30 cm atau setingkat lutut orang dewasa.
“Dari pinggir sungai saja sudah terlihat tanah di dasarnya, kondisi itu, diperparah dengan intensitas hujan yang tak menentu, sehingga lumpur yang ada di sepanjang sungai itu saat ini semakin bertambah tinggi, ” ujarnya, Minggu (19/1/2020).
Sunyoto menerangkan, dangkalnya sungai tersebut membuat alur sungai menyempit, sehingga para pelaut itu terpaksa mengeruk sendiri sungai untuk memperdalam dan membuat jalur yang hanya bisa dilalui satu boat saja.
“Pengerukan itu hanya menggunakan timba dan alat bantu manual seadanya, sehingga tak merata sehingga nelayan khawatir apabila melintas di sungai itu akan membuat baling-baling dan mesin boat rusak,” ucapnya.
Untuk itu Sambung Sunyoto, kami berharap pemerintah turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini, sehingga pendalaman sungai di sepanjang jalur sungai Bendodo, bisa berlanjut dan bermanfaat.
Hal yang sama disampaikan oleh Sulaiman Ketua Forum Kelompok Usaha Bersama Nelayan (FKUBN) Kabupaten Jember, Keluhan yang dialami oleh para nelayan tentang kedangkalan aliran keluar dan masuk nya Kapal, harus segera di atasi agar nelayan dapat bekerja.
“Saya kira bila ini duduk bersama dari pihak yang kontra, bisa diambil jalan tengah nya, dari lebar sungai kurang lebih 100 m, yang didalamkan (dikeruk) selebar 30 m, secukup jukung/speed lewat keluar masuk,” pungkas Sulaiman. (yud/oso)