Pemerintahan

Aktif Dukung Pengelolaan Zakat, Bupati Arifin Terima Penghargaan dalam Baznas Award 2024

Diterbitkan

-

PENGHARGAAN: Bupati Arifin saat menerima penghargaan sebagai Kepala Daerah pendukung pengelolaan zakat terbaik dalam Baznas Award. (ist)

Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, dinobatkan sebagai kepala daerah pendukung pengelolaan zakat terbaik dalam Baznas Award 2024 di Jakarta. Penghargaan itu diberikan, karena orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kabupaten Trenggalek ini dianggap berperan aktif dan mendukung pengelolaan zakat didaerahnya.

Tidak hanya Bupati Trenggalek, Baznas Trenggalek juga meraih penghargaan dalam kategori koordinasi terbaik dengan pemerintah daerah dari Baznas Pusat. Peran Bupati Arifin dalam meningkatkan penerimaan zakat, memang tidak perlu diragukan lagi. Bahkan sejak awal dilantik menjadi Wakil Bupati Trenggalek tahun 2016, pihaknya merelakan seluruh gajinya untuk diserahkan kepada Baznas. Kemudian, hal ini merangsang ASN untuk mengeluarkan zakat melalui Baznas Trenggalek.

“Hari ini kita berterima kasih kepada Baznas Indonesia, bahwa Kabupaten Trenggalek menerima penghargaan sebagai bupati pengeluaran zakat terbaik,” kata Bupati Arifin, seusai menerima penghargaan dari Baznas, Kamis (29/02/2024) malam.

baca juga:

Advertisement

Dirinya bercerita, ketika masih menjadi wakil bupati pada tahun 2016 lalu, zakat yang dikumpulkan hanya sekitar Rp 160 juta hingga Rp 200 juta. Namun, seiring berjalannya waktu, maka Pemkab Trenggalek melalui Baznas mampu mengumpulkan zakat sekitar Rp 6,7 miliar hingga Rp 8 miliar pertahun.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mengeluarkan zakatnya kepada Baznas sebagai tempat berzakatnya. Dan ini merupakan satu Inovatif Finance untuk kemudian kita bisa menggunakan dana zakat untuk mengatasi kemiskinan ekstrem salah satunya,” imbuhnya.

Dikatakan Mas Ipin-sapaan akrabnya, dana zakat ini sendiri penyalurannya ada yang sifatnya produktif melalui usaha usaha UMKM. Beberapa hal digunakan untuk membantu, contohnya bagaimana menghadirkan perumahan inklusif bagi teman teman penyandang disabilitas. Juga yang paling penting bisa melakukan penanggulangan cepat untuk masyarakat yang seperti belum memiliki BPJS dan yang lainnya.

“Kita sudah maksimal menggalang ASN berzakat supaya tertib. Kemudian desa-desa kita harapkan untuk bisa membentuk UPZ di tingkat desa. Kemudian lembaga-lembaga pendidikan juga tidak sedikit untuk kita gunakan untuk membantu siswa miskin,” kata Mas Ipin.

Artinya, penggalangan itu dilaksanakan termasuk juga menggelar Baznas Award. Memberikan penghargaan juga kepada para Muzaki, mereka yang melakukan zakat. Mereka akan diberikan penghargaan termasuk juga dari dunia usaha itu yang akan didorong.

Advertisement

“Alhamdulillah, di Trenggalek kita juga melakukan audit ke selain dari internal di inspektorat, kita juga melakukan audit independen. Beberapa tahun terakhir sudah mendapatkan WTP. Harapannya ke depan, lebih memprioritaskan tidak hanya dana zakat dan infak, tapi juga wakaf. Kita ingin wakafnya dibesarkan sehingga kita nanti bisa membesarkan pemberdayaan ekonomi melalui program produktif kepada para masyarakat yang membutuhkan,” papar suami Novita Hardiny ini. (mil/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas