Jember
Anggota DPR RI Inisiasi Bimtek Wira Usaha Baru di Jember
Memontum Jember – Wujudkan komitmen tetap bersama rakyat di tengah pandemi, anggota DPR RI Komisi VII, Bambang Haryadi, menginisiasi dan fasilitasi bimbingan teknis (Bimtek) kepada calon wira usaha. Sebanyak 120 orang dari pelosok desa, diundang untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Sejumlah peserta, akan diberi bimbingan teknis oleh para mentor dari Kementrian Perindustrian dan dinas terkait. Ada enam materi teknis yang akan diberikan, yakni mulai bimbingan teknis bordir, pembuatan kue kering, servis telepon seluler, pembuatan teknologi tepat guna dan kerajinan kayu, serta pelatihan teknik perbaikan peralatan pertanian dan mesin diesel.
Pembukaan acara bertajuk ‘Bimbingan Teknis Wira Usaha Baru Industri Kecil dan Menengah’, berlangsung di salah satu hotel di Jember, Jumat (19/11/2021). Pembukaan, dilakukan secara daring (online) oleh Bambang Haryadi, anggota DPR RI yang terpilih dari Dapil Jember-Lumajang.
Dalam sambutannya, wakil rakyat dari Partai Gerindra ini mengatakan, bahwa kegiatan yang diinisiasinya adalah dalam rangka menciptakan enterprenuer (wira usaha) baru di sektor Industri kecil dan menengah (IKM). “Bimtek ini adalah rangka menciptakan enterprenuer-enterprenuer baru di tengah pandemi,” katanya.
Bambang atau sering dipanggil dengan inisialnya BBG juga menyebutkan, IKM terbukti telah mampu bertahan di situasi kritis, seperti saat krisis ekonomi pada awal reformasi 1997 lalu dan saat ini di masa pandemi. “IKM itu sangat tangguh. Meski dihantam berbagai situasi yang tidak menguntungkan seperti saat ini (masa pandemi), mereka mampu bertahan. Sedangkan industri besar, banyak yang tumbang akibat pandemi Covid-19. Bahkan, sektor ini mampu menyerap tenaga kerja muda yang saat ini melimpah,” katanya.
Karenanya, ujar Wakil Rakyat itu, sudah menjadi tugasnya untuk terus memperjuangkan aspirasi para pelaku usaha baru, maupun pelaku usaha yang sudah ada. “Tujuannya, agar terus tumbuh dan berkembang,” tambah pria kelahiran Bangsalsari, Jember.
Dalam pembukaan kegiatan itu, juga dihadiri perwakilan Kemenperin Direktorat Jendral IKM dan Aneka Tri Harsono, Wakil Ketua DPRD Ahmad Halim, serta Plt Kadis Perindustrian setempat Widodo Julianto.
Baca juga :
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
Perwakilan Kemenperin, Tri Harsono, menyebutkan para pelaku IKM selama ini sangat adaptif mampu menyesuaikan diri disaat situasi tidak menguntungkan dengan usaha mereka. “Mereka itu (pelaku IKM) sangat adaptif mampu mencari peluang-peluang yang bisa kiranya tetap bisa survive di kondisi sulit,” katanya.
Lebih jauh Tri Harsono menyebutkan, kelemahan sektor ini bukan permodalan pasalnya pemerintah pusat selama ini telah banyak mengucurkan permodalan dengan berbagai program dan perbankan. Setelah ditelaah, pendampingan dari semua stake holder (pemangku kebijakan) adalah salah satu faktor kurang berkembangnya sektor ini.
“Makanya, kami dari Kemenperin terus melakukan pendampingan dan pembinaan yang efektif terutama disektor (industri) makanan, karena sektor ini rentan mendapatkan komplain,” ujarnya.
Sementara itu, Widodo Julianto, mengatakan bahwa kegiatan Bimtek ini bentuk kolaborasi apik antara pemerintah pusat, anggota DPR RI dan pemerintah kabupaten serta DPRD Jember. “Kolaborasi dan sinergitas baik ya antara pemerintah pusat dan daerah yang juga difasilitasi oleh Pak Bambang Haryadi dari DPR RI dan Pak Halim dari DPRD Jember. Kita harapkan, para peserta menjadi wira usaha baru sehingga bisa menggerakan ekonomi di daerah,” katanya.
Sedangkan Wakil Ketua DPRD, Ahmad Halim, menilai kegiatan serupa harus juga terus digalakan oleh Pemkab Jember. “Kami (DPRD, red) akan selalu mendukung upaya positif yang dilakukan pemerintah kabupaten untuk mendongkrak sektor IKM,” ujarnya.
Para peserta akan mendapatkan pelatihan selama 5 hari, atau hingga 23 November 2021. Mereka juga akan dibantu untuk mendaftarkan bidang usahanya melalui OSS (online single submission) untuk mendapatkan NIB (nomor induk berusaha). Petugas dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemkab Jember dilibatkan hadir di lokasi pelatihan. (rio/sit)