SEKITAR KITA
Antisipasi Bencana saat Musim Penghujan, BPBD Lamongan Matangkan Sarpras
Memontum Lamongan – Guna menghadapi bencana banjir dan angin puting beliung yang biasanya terjadi saat musim penghujan pada tahun 2021, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan telah mempersiapkan sarana prasarana (Sarpras) penanggulangan. Selain itu juga sudah bekerjasama dengan pihak terkait yang bernotabene mempunyai tim khusus untuk penanganan bencana alam atau non alam.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan, Muhammad Muslimin, mengatakan sarana prasana yang dipersiapkan untuk menghadapi bencana pada musim penghujan tahun 2021 ini di antaranya menyiapkan dapur umum, menyiapkan tenda pengungsian, menyiapkan dan menambah mesin emergensi atau pompa air beserta senso untuk memotong pohon tumbang akibat puting beliung.
Baca juga:
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
“BPBD Lamongan saat ini juga sudah mempunyai SDM handal yang telah mendapatkan sertifikasi untuk penanganan kurban tenggelam. Sehingga untuk penyelaman juga suda kita persiapkan apabila terjadi bencana alam atau non alam,” ungkap Muhammad Muslimin, Rabu (27/10/2021).
Muhammad Muslimin menuturkan, turun hujan akan segara terjadi di Lamongan. Terjadinya hal tersebut akan di mulai pada awal bulan depan. Namun, tidak pada seluruh wilayah di Kabupaten Lamongan mengalami hal serupa. “Menurut prediksi BMKG yang selalu kita pantau, pada awal bulan November Lamongan akan segara terjadi turun hujan. Tetapi, tidak merata dan hanya berawan saja tidak hujan,” ujarnya.
Tidak lupa, untuk menghadapi musim penghujan yang akan segara tibah pada tahun ini, Muslimin juga memberikan imbauan kepada pemerintah dan masyarakat agar lebih waspada terhadap turun hujan di musim ini. Supaya segera melakukan aksi mitigasi lebih awal untuk menghindari atau mengurangi resiko bencana.
“Tahun sebelumnya, terjadi bencana banjir, itu di sebabkan karena pendangkalan sungai dan sendimen terlalu tinggi. Di samping itu juga banyaknya enceng gondok yang membuat aliran sungai menjadi terhambat,” terangnya.
Selain itu, Muhammad Muslimin menegaskan dirinya sudah melakukan koordinasi dengan semua camat yang berada di Kabupaten Lamongan agar segera menyampaikan kewaspadaan kepada masyarakat terkait perubahan cuaca. “Termasuk untuk gencar melaksanakan pembersihan enceng gondok dan pengerukan sendimen-sendimen yang menghambat saluran air,” tegasnya.
Adanya persiapan yang telah matang ini untuk menghadapi terjadinya bencana yang tidak terduga. Muslimin berharap, semoga pada tahun ini tidak terjadi bencana yang besar di Lamongan dan tidak seperti kejadian pada tahun sebelumnya.
“Masyarakat juga harus sadar untuk menjaga lingkungannya beserta tidak melakukan pembuangan sampah dengan sembarangan. Sehingga nanti bisa menjadikan aliran sungai terhambat,” ujarnya. (zud/zen/gie)