Kota Malang
Awas, Cuaca Tak Menentu Kota Malang Pengaruhi Penyakit Flu
Memontum Kota Malang – Akhir-akhir ini beberapa masyarakat mengeluhkan terkait dengan penyakit batuk, pilek dan demam yang menyerang. Bahkan, di salah satu sekolah dasar (SD), dari 45 siswa persatu kelas, hanya ada 10 siswa yang masuk.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif, mengatakan bahwa pihaknya masih belum bisa menjelaskan terkait gejala tersebut. Namun menurutnya, hal ini bisa diakibatkan kondisi cuaca yang saat ini sedang tidak menentu atau bisa jadi cuaca ekstrem. Sehingga, menyebabkan terserangnya beberapa penyakit tersebut.
“Saya masih belum bisa menemukan, bisa jadi karena kondisi saat ini yang tidak memungkinkan,” ucap Husnul, Selasa (23/08/2022) tadi.
Baca juga:
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
Karenanya, pihaknya masih akan mencari informasi terlebih dahulu pada pihak fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) atau puskesmas yang ada di Kota Malang, terkait data penyakit pasien yang berkunjung dalam minggu terakhir ini. “Nanti kita cari informasi dulu lah ke rekan-rekan, dalam minggu terakhir ini penyakit apa yang terbanyak dikeluhkan dari mereka yang berkunjung,” lanjutnya.
Dirinya berpesan, agar masyarakat tetap menjaga kesehatan. Terutama, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) agar terhindar dari berbagai macam virus yang ada saat ini.
“Tentu agar terhindar dari penyakit, harus ada kesadaran dan kedisiplinan masyarakat di dalam berperilaku hidup bersih dan sehat,” katanya.
Ditanya terkait apakah hal tersebut juga berhubungan dengan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan tipes, pihaknya mengatakan bahwa saat ini sudah tidak ada penyakit DBD. Karena puncak penyakit tersebut ada di bulan April lalu.
“Kalau DBD nggak. Karena itu sudah di bulan sebelumnya, Januari hingga puncaknya di bulan April. Mei sampai Juli sudah nggak ada hujan,” ucapnya. (rsy/sit)