Hukum & Kriminal
Bahas APD Corona, Oknum Perawat Perempuan di Lumajang Hajar Dokter Perempuan
Memontum Lumajang – Berawal dari pembahasan terkait alat pelindung diri (APD) untuk Corona di grup WhatsApp Puskesmas Jatiroto. Dokter yang bertugas di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dihajar oleh oknum perawat hingga kasusnya dilaporkan ke Polres Lumajang.
“Corona itu kan bukan main-main, perlindungan dari garda paling depan seperti perawat IGD terus melakukan pemeriksaan di wilayah dan termasuk saya sendiri itu kan harus ada perlindungan gitu kan,” terang dr SL, pada awak media, Rabu (25/3/2020).
“Saya bilang sama dia, apakah kamu sudah siap memeriksa Kaliboto Lor itu tanpa APD. Nah, disitu dia mulai menghujat saya pakai bahasa yang kasar, colokna colokna (mulutnya-mulutnya) kayak gitu itu,” imbuhnya.
Masih kata dr SL, seorang perawat sudah tidak beretika sama sekali. Berkata-kata yang kurang pantas di grup puskesmas yang disitu ada perawat, gizi dan teman sejawatnya. Sementara saat perbincangan di grup WhatsApp sudah ramai, ia menyayangkan Kepala Puskesmas (Kapus) yang sepertinya tidak berusaha melerai.
‘Dia bersikap seperti itu. Nah Kapus sendiri kalau saya berargumen ditanggapi tolong jangan memperkeruh. Giliran ada colokna colokna (mulutnya-mulutnya) itu kapus sendiri tidak menanggapi. Gituloh, anehnya kan di situ,” jelasnya.
Kemudian pada hari itu juga sekitar jam 21.00 pelaku datang ke rumah dengan beberapa orang laki – laki, meminta dr SL untuk keluar rumah melalui telpon. “Tapi saya tidak menurutinya karena sudah malam dan saya minta ketemu besok saja, akhirnya dia pulang”, katanya.
Keesokan harinya Selasa (24/3/2020) sekira pukul 08.30 saat dirinya berada di poli umum puskesmas Jatiroto dan sedang memeriksa pasien, tiba – tiba Pelaku (Rrk.red) datang dari pintu depan langsung masuk kepoli umum. Di situlah pelaku melakukan tindak kekerasan terhadap dirinya.
“Saat itu saya dipoli umum sedang menangani pasien. Dia ngajak bicara, tapi saya tolak karena saya masih menangani pasien. Kemudian dia menyerang saya dari belakang di bagian bahu sebelah kanan. Kemudian setelah itu dia menampar wajah saya 5 kali, saya diam saja tidak melawan,” ujarnya.
“Masalah ini sudah saya laporkan ke Kepala Puskesmas Jatiroto dan ke Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang. Lalu saya laporkan ke Polres Lumajang dan sudah terima Tanda Bukti Lapor Nomor ; TBL/71/III/2020/JATIM/RES LMJ”. tambahnya.
Sementara itu hingga saat ini, Kamis (26/3/2020). Saat wartawan memontum.com hendak mengkonfirmasi oknum perawat tersebut belum bisa dihubungi. (adi/yan)