Kabupaten Malang
Banjir Bandang Hajar Desa Pujiharjo Malang, 500 KK Terdampak, Lumpur dan Kayu Masuk Jalan Utama
Memontum Malang – Banjir bandang terus menghantui warga di wilayah Malang Selatan. Kali ini, musibah banjir besar tersebut menerjang Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Senin (17/10/2022) tadi.
Akibat, banjir dadakan tersebut, jembatan dan tanggul, dilaporkan jebol. Bahkan, satu rumah diidentifikasi rusak parah dan akses jalan pun terputus akibat tingginya permukaan air.
Kepala Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Hendik Arso, mengatakan ada ratusan rumah yang terdampak banjir bandang. Selain itu, Kantor Balai Desa Pujiharjo juga terkena dampak dari banjir bandang tersebut.
“Data sementara, ada sekitar 500 kepala keluarga (KK) lebih yang terdampak. Total tersebut, ada warga yang di dua dusun di Desa Pujiharjo. Bahkan, banyak rumah warga yang kemasukan air lumpur, kayu dan batu,” ujar Hendik Arso, Senin (17/10/2022) siang.
Baca juga :
- Pj Wali Kota Malang Terima Kunjungan Studi Lapangan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Kemendagri
- Antisipasi Sengketa Aset, BKAD Sebut Perlunya Kesadaran dan Pelibatan Masyarakat
- Sosialisasi Perubahan Permendagri Soal BMD dan Aset, Pj Wali Kota Malang Ingatkan Kehati-hatian dan Tertib
- Plt Bupati Malang bersama Kemenkes Launching Integrasi Layanan Primer untuk 39 Puskesmas
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
Terkait dengan jumlah rumah yang terdampak, tambahnya, kemungkinan bisa bertambah. Mengingat, sampai siang ini curah hujan yang mengguyur wilayah Desa Pujiharjo, masih lebat.
“Air tiba-tiba banyak yang masuk ke jalan. Bahkan, ketinggian air lumpur ini sampai di lutut orang dewasa. Cuaca saat ini masih hujan deras,” terangnya.
Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, warga yang rumahnya terdampak, pun langsung diminta untuk mengungsi. “Kami perlu alat berat untuk mempermudah proses pembersihan. Karena, banyak kayu-kayu yang masuk ke jalan. Termasuk, juga menumpuk di jembatan,” lanjut Hendik.
Untuk sementara ini, paparnya, warga korban banjir bandang masih berjibaku membersihkan material kayu dan sampah serta lumpur secara manual dengan gotong royong. “Kami masih terus mendata,” tambah Hendik.
Sekedar diketahui, ada dua dusun di Desa Pujiharto. Dua itu, masing-masing Sipelot dan Krajan. Khusus Krajan, terdampak banjir dari meluapnya air di Sungai Purwo. Sedangkan Durun Sipelot, salah satunya terdampak dari meluapnya Sungai Tendo. (sit)