Kota Batu
Bantu Pemerintah, PKB Kota Batu Serentak Gelar Vaksinasi
Memontum Kota Batu – Dengan tema Vaksinasi Indonesia Bangkit Sekjen PKB, M Hasanuddin Wahid bersama Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Batu menggelar vaksinasi gratis dengan target 1.000 vaksin dosis pertama dan kedua, bertempat di Jalan Sutan Hasan Halim yang dilakukan di dua tempat, Senin (23/08).
Muhammad Hassanudin Wahid, anggota DPR RI sekaligus sekjen DPP PKB mengatakan bila kegiatan ini merupakan instruksi langsung dari Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, agar semua kadernya bisa membantu pemerintah untuk mempercepat vaksinasi di Indonesia.
Baca Juga:
- Cleaning Area Pengunjung, Manajemen Jatim Park 3 Kota Batu Sebut Tak Ada Korban Jiwa
- Wisata Jatim Park 3 Kota Batu Alami Kebakaran
- Sinergitas Bidhumas Polda Jatim dan Awak Media, Deklarasikan Pilkada 2024 Berjalan Damai dan Kondusif
“Kegiatan vaksin tidak hanya di Kota Batu saja, tapi seluruh Indonesia. Tujuannya agar herd immunity segera tercapai. Apalagi beberapa waktu lalu Malang Raya dianggap sangat tinggi penyebaran dan kematiannya,” jelasnya.
Kegiatan ini merupakan kesempatan PKB untuk membantu pemerintah dalam percepatan vaksinasi guna membentuk kekebalan kelompok demi mencegah penularan Covid-19.
“Total ada 1.000 dosis pertama dan kedua yang dipersiapkan. Harapannya kalau herd immunity masyarakat terbentuk bisa dipastikan kehidupan normal bisa berjalan kembali. Sehingga memberikan dampak positif pada roda perekonomian, pendidikan, pariwisata, dan sebagainya,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Kota Batu, Nurochman, mengatakan bila pihaknya ingin ikut berperan dalam rangka memfasilitasi vaksinasi kepada masyarakat, tidak hanya kader PKB tetapi melibatkan masyarakat umum.
“Prinsip dari vaksinasi untuk membantu masyarakat dan Pemkot Batu supaya herd immunity segera tercapai. Pasalnya dari 160 jiwa di Kota Batu sejauh ini masih tercapai 30,6 persen. Semoga tahun ini target 100 persen bisa tercapai,” kata Cak Nur sapaanya.
Sasaran target vaksin pihaknya melibatkan pondok pesantren, guru ngaji, dan masyarakat umum. Alasan kenapa di langsungkan di dua tempat untuk mencegah pengumpulan massa. “Dalam pelaksanaan kita lakukan di dua tempat dengan menerapkan prokes yang ketat demi mencegah pengumpulan massa dan paparan,” katanya. (bir/ed2)