Berita
Beredar Ajakan Aksi Damai Tolak PSBB di Balai Kota Malang, Pagi Ini
Memontum Kota Malang – Beredar di WA ajakan untuk melakukan unjuk rasa (unras) aksi damai menolak PSBB Malang Raya, Jumat (15/5/2020). Pesan ini juga masuk ke redaksi memontum.com, malam hari. Ajakan aksi damai ini, mengatasnamakan Sena Kogam sebagai contact person dengan mencamtumkan nomor HP 08222000xxxx.
Ajakan terbuka yang beredar sebagai berikut:
Mengundang kaum muda dan segenap warga masyarakat Malang Raya untuk melakukan aksi damai “Tolak PSBB Malang Raya”. Seruan Aksi Bersatu Menolak PSBB Malang Raya Sabtu, tanggal 16 Mei, Pukul 09.00 WIB, Titik kumpul Di depan SMA 3 Kota Malang-DPRD Kota Malang-Pemkot Malang
Merebaknya wabah Covid19 di Malang Raya kita sadari telah melahirkan problem kesehatan yang parah. Himbauan menggunakan masker, “jaga jarak” dan “di rumah saja” telah diikuti oleh mayoritas masyarakat, namun telah langsung menimbulkan krisis ekonomi massa dan melemahnya ketahanan pangan keluarga.
Kita saksikan runtuhnya sendi2 ekonomi kerakyatan dan diikuti potensi konflik sosial. PHK massal, penutupan tempat usaha dan mandeknya ekonomi daerah mengakibatkan maraknya kejahatan, meningkatnya kemiskinan, ancaman kelaparan dan gejolak sosial. Program Bansos PemDa sama sekali tidak menjamin seluruh kebutuhan hidup masyarakat yang terdampak.
Kini Malang Raya bersiap2 melaksanakan PSBB, yang akan melumpuhkan kegiatan ekonomi dan produksi warga. Ditambah dengan sejumlah aturan sanksi yang mencekik masyarakat ke dalam tekanan hidup yang jauh lebih sulit.
Apakah Pemda Malang Raya yang didukung Pemprov Jatim:
– Menjamin kebutuhan pokok seluruh rakyat yang terdampak PSBB?
– Apakah Pemda menjamin terciptanya stabilitas umum di seluruh wilayah Malang Raya? Dan – apakah Pemda menjamin pemulihan seluruh sektor ekonomi kerakyatan yang hancur selama PSBB di laksanakan?
PSBB hanyalah siasat Pemda Malang Raya dan Pemprov Jatim untuk menghindar dari tanggungjawab melawan covid, dengan melimpahkan beban tanggungjawab ke publik untuk berhenti total melakukan kegiatan di luar rumah. Sementara mereka tidak mau menanggung konsekwensinya.
Kami menuntut Pemda se Malang Raya dan Pemprov Jatim agar mencabut, membatalkan seluruh aturan daerah yang mendasari pelaksanaan PSBB!
Hingga berita ini dinaikkan, belum ada keterangan dari Pemkot Malang, apakah Walikota Malang, Sutiaji akan menerima kedatangan pengunjuk rasa. Mengingat agenda sosialisasi Walikota Malang, Sabtu 16 Mei 2020, cukup padat.
Humas Pemkot Malang melalui grup WA Humas Kota Malang, menginfokan agenda Walikota Malang, Sabtu 16 Mei 2020 ini, akan dimulai pukul 09.00. Agenda pertama ini, Walikota Malang, bersama Forpimda Kota Malang, akan meninjau Posko Check Point (Graha Kencana/Hawai dan Exit Tol Madyopuro). Maka bisa bersamaan dengan aksi damai penolakan PSBB.
Sementara itu, Sena Kogam saat dihubungi via WA oleh memontum.com memastikan aksi penolakan PSBB, akan dilakukan. Dia menyatakan jika sementara ini, pesertanya sebanyak 50 orang. “Gak banyak, 50an, “ujarnya. (yan)