Kota Malang
Beri Sambutan Pembinaan OPZ dan LAZ Kota Malang, Wali Kota Sutiaji Tekankan Pentingnya Kolaborasi
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, H Sutiaji, menekankan pentingnya kolaborasi dalam hal pengelolaan zakat di Kota Malang. Menurutnya, perlu ada kesamaan visi dan misi bersama antar instansi. Baik itu dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang dan seluruh Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) di Kota Malang.
Hal itu, disampaikan Wali Kota Sutiaji, saat memberikan sambutan dalam pembinaan seluruh OPZ atau Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang ada di Kota Malang, yang bertempat di salah satu hotel di Kota Malang, Rabu (26/10/2022) tadi. “Kita samakan visi kita, ayo kita kumpul bersama dan hilangkan ego sektoral. Kita harus berjamaah dan membuat peta jalan ke depan, sehingga jelas tujuannya kemana,” ujar Wali Kota Sutiaji, dalam sambutannya.
Dijelaskannya, bahwa Pemkot Malang juga memiliki peran penting dalam pengoptimalan pengelolaan zakat di Kota Malang. Dengan peta jalan tersebut tentu dapat menjadikan pengolaan zakat semakin terstruktur dan tersistematis.
“Jadi kita mapping, apa yang harus dilakukan itu yang perlu kita kuatkan. Sementara ini kan tidak terstruktur, semuanya mengumpulkan dengan sendiri-sendiri. Selama ini kalau begini saja kan tidak kelihatan hasilnya,” imbuhnya.
Dirinya juga mengatakan, langkah konkret terkait peran Pemkot Malang sendiri adalah paham dan mengerti cash flow yang ada di setiap LAZ. Hal itu dilakukan untuk mengerti perkembangan dan kondisi terkait pengumpulan dan pendistribusian zakat itu sendiri.
Baca juga :
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
“Ya itu tadi, pemetaan potensi, pemetahan mustahiqnya bagaimana. Jadi ada perkembangan, yang asalnya mustahiq ternyata sekarang muzakki. Selama ini kan jalan di tempat kadang-kadang juga dobel,” jelasnya.
Ketua Baznas Kota Malang, Sulaiman mengaku, perlu ada koordinasi dan pemetaan terkini terkait LAZ yang ada di Kota Malang. Sehingga tidak ada persaingan antar lembaga dalam hal pengelolaan zakat terutama yang ada di Kota Malang.
“Kami mengajak kepada seluruh OPZ khususnya yang ada di Kota Malang tentunya untuk terus berkomunikasi agar lebih harmonis. Penguatan koordinasi dan aksi bersama tentunya terus kita kuatkan,” kata Sulaiman. Sebagai koordinator di tingkat wilayah, hal itu perlu untuk dilakukan agar seluruh pengelolaan zakat di Kota Malang terintegrasi dan tepat sasaran.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Malang, Muhtar Hazawawi mengatakan, dalam hal pengelolaan zakat di Kota Malang tidak boleh berjalan dengan sendiri. Tentu peta jalan yang disampaikan oleh Wali Kota Malang, sangat penting dalam hal menentukan timeline program secara jelas. “Kita dukung apa yang telah disampaikan oleh pak wali, yaitu peta jalan. Harus ada timeline untuk mengentaskan kemiskinan melalui pengoptimalan zakat,” ujarnya.
Salah satu pilot project dalam hal pengentasan kemiskinan di Kota Malang yaitu adalah program Qoryah Sakinah. Program itu adalah program pemberdayaan masyarakat di salah satu kelurahan yang ada di Kota Malang. “Salah satu program kita adalah Qoryah Sakinah di Tanjungsekar, itu bertujuan untuk mengentaskan masyarakat miskin di perkotaan,” urainya. (gie)