Kota Malang
BNPB Tinjau Kondisi RS Lapangan Idjen Boulevard Kota Malang
Memontum Kota Malang – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) lakukan kunjungan ke Rumah Sakit (RS) Lapangan Idjen Boulevard Kota Malang, Jumat (11/6) sore. Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau kondisi RS yang Desember 2020 lalu diresmikan untuk merawat pasien covid-19.
“Setelah saya meninjau RS Lapangan di Indrapura, saya datang ke Kota Malang dan giliran meninjau RS Lapangan Idjen Boulevard. Saya sudah mendapat laporan tentang kondisi disini dan langsung memantau di lapangan,” ungkap Kepala BNPB, Ganip Warsito.
Baca Juga:
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pj Wali Kota Malang Terima Kunjungan Studi Lapangan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Kemendagri
- Antisipasi Sengketa Aset, BKAD Sebut Perlunya Kesadaran dan Pelibatan Masyarakat
Berdasarkan cross check langsung di lokasi, Ganip merasa bahwa semua komponen di RS Lapangan Idjen Boulevard sudah siap.
“Semua yang ada disini saya cek dan pastikan. Baik itu menyangkut masalah tenaga kesehatannya, dokter, perawat, fasilitas, sampai pada obat-obatan. Semua dalam keadaan siap,” beber pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Staff Umum TNI itu.
Kemudian berkaitan dengan kondisi pasien yang dirawat di RS Lapangan Idjen Boulevard, Ganip mengatakan tidak terlalu penuh terisi. Sehingga RS ini bisa dijadikan tempat antisipasi manakala terjadi ledakan kasus covid-19.
“Meski begitu, kita tidak berharap adanya ledakan kasus terjadi. Karena kita sudah melakukan berbagai upaya pengendalian,” sambungnya.
Beberapa langkah ditempuh BNPB yang bekerjasama dengan Satgas Provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam upaya penanggulangan covid-19. Pertama adalah langkah pendampingan untuk memperbaiki manajemen lapangan dalam rangka penanganan covid-19. Kedua, melakukan langkah-langkah penguatan, baik dari aspek tenaga medis, obat-obatan, maupun lapangan dengan pengetatan program atau pelaksanaan Pemberlajuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.
“Saya juga menghimbau kepada masyarakat untuk berdisiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan (prokes). Utamanya dalam menggunakan masker ketika kita beraktivitas. Kemudian selalu kita menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Kalau kita bisa menjaga diri sendiri, maka orang lain juga akan terjaga,” paparnya.
Selain itu juga pengoptimalan kerjasama berbagai pihak dalam konteks pentahelix. Yaitu tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, maupun tokoh pemuda untuk bersama-sama dengan Satgas melakukan sosialisasi edukasi atas pentingnya prokes. “Karena ini akan menjamin kesehatan kita. Kemudian juga program vaksinasi, jangan ragu-ragu untuk vaksinasi. Karena vaksinasi memang ditujukan untuk menjaga diri kita dan menciptakan herd immunity atau ketahanan,” pungkas Ganip (mus/ed2)