Pemerintahan
Bupati Arifin Sebut Ground Breaking Pembangunan Gedung Isolasi Covid-19 Menjadi Pembangunan Sejarah di Trenggalek
Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, bersama jajaran Forkopimda resmi menandai ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan Gedung Isolasi covid-19 dan Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Soedomo. Dengan begitu, proses pembangunan ini bisa mulai dilaksanakan.
Dirinya mengatakan, pembangunan ini bisa segera terlaksana berkat kerja keras dari seluruh pihak terkait. Bupati juga menyebut pembangunan ruang isolasi Covid-19 dan instalasi gawat darurat ini akan menjadi sejarah baru ketangguhan di Trenggalek.
“Kita hari ini tidak hanya sekedar membangun rumah sakit, tetapi kita hari ini membangun sejarah. Sejarah bahwa dimasa pandemi covid, di tengah kekuatan fiskal kita, ini adalah pinjaman daerah pertama yang dilakukan seumur hidup Kabupaten Trenggalek,” ungkap Bupati Arifin saat dikonfirmasi, Selasa (26/10/2021).
Baca juga:
- Pj Bupati Teguh Buka Gelaran Seminar Kebangsaan di Jombang Fest 2024
- Pj Wali Kota Malang Terima Kunjungan Studi Lapangan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Kemendagri
- Antisipasi Sengketa Aset, BKAD Sebut Perlunya Kesadaran dan Pelibatan Masyarakat
Selain itu, lanjut Bupati Arifin, dengan nilai konstruksi yang mencapai Rp 145 miliar, pembangunan ini juga disebut sebagai project di rumah sakit atau proyek infrastruktur di luar Proyek Strategis Nasional yang nilainya terbesar di Kabupaten Trenggalek. “Kemudian sejarah lainnya ini akan menjadi bukti nyata Pemkab Trenggalek dalam menangani pandemi Covid-19 bisa benar-benar sampai tuntas. Tidak hanya sekedar testing, tracing, kemudian vaksinasi, tetapi treatmen dilaksanakan dengan baik,” imbuhnya.
Sebagaimana arahan Presiden dalam Rakor Penanganan covid yang meminta mengantisipasi resiko lonjakan kasus dan varian delta plus yang sudah melanda berbagai negara.
Bupati Nur Arifin ingin ruang isolasi dan gedung IGD yang baru ini mampu menambah ketangguhan Trenggalek dalam menanggulangi pandemi covid-19. “Harapannya tidak ada lagi UGD yang membludak, tidak ada lagi tindakan yang harusnya bisa di operasi tetapi tidak bisa dilaksanakan karena operasi tidak memenuhi syarat dan lain sebagainya,” terang Bupati.
Suami dari Novita Hardini ini juga menitipkan, agar stakeholder untuk bisa menyelesaikan pekerjaan ini dengan maksimal. “Maka sekali saya titip kepada seluruh stakeholder, karena bagi Trenggalek ini bukan sekedar rumah sakit. Ini bukan sekedar bangunan gedung. Tapi kita sedang membangun sejarah di Kabupaten Trenggalek. Dan Insya Allah masyarakat Trenggalek akan merasakan manfaat dan bahagia dengan hadirnya rumah sakit ini,” lanjutnya.
Dikatakan Mas Ipin-sapaan akrabnya, pembangunan gedung baru ini diharapkan akan rampung pada akhir Februari 2022. Hal ini tentu akan lebih cepat jika dibandingkan dengan target rencana pembangunan yang akan berjalan selama 6 bulan agar gedung ini bisa segera dimanfaatkan. “Makanya kalau kita antisipasi akhir Februari jadi, harapannya nanti ketika ada kedaruratan kita sudah siap prasarana dan sarana yang ada di Kabupaten Trenggalek,” terang Bupati Arifin. (mil/sit)