Bondowoso
Bupati Bondowoso Tinjau Sekolah Kopi dan Diklaim sebagai Sekolah Kopi Pertama di Indonesia
Memontum Bondowoso – Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin meninjau lokasi Kopi Raisa atau sekolah kopi pertama di Bondowoso, Rabu (06/07/2022) tadi. Kopi Raisa sendiri, merupakan akronim dari Rawung Ijen Sumber Wringin Agropolitan.
Sekolah kopi yang disebut pertama kali di Indonesia, ini merupakan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) bersama di Kecamatan Sumber Wringin. Pembentukan sekolah kopi ini, merupakan hasil prestasi sebagai Juara II lomba landmark tingkat nasional yang diikuti oleh 78 wilayah binaan PT Astra.
Sehingga, pendanaan pembentukan edukasi kopi, dalam hal ini pembentukan sekolah Kopi Raisa dari PT Astra sebesar Rp 300 juta. Dengan pendampingan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember.
Ketua Bumdes Raisa, Shaleh, menjabarkan bahwa di sekolah Kopi Raisa pihaknya akan menyuguhkan pembelajaran seluruh proses perkopian mulai dari hulu hingga hilir. Dengan konsep utama yakni memadukan kuliner, bisnis, edukasi dan pertunjukan budaya lokal khas Sumber Wringin.
“Di Raisa ini, siapa saja yang mau beli kopi, nanti kita ajari mulai dari penyeduhan. Sehingga, teman-teman ke sini bisa cara membuat kopi,” jelas pria yang juga menjadi Local Champion ini. Adapun kurikulumnya, dibuat bersama tim LP2M Unej. Tujuannya, agar nanti informasi edukasi yang disampaikan kepada pengunjung bisa selaras.
Rencananya, ini masih akan dilaunching antara tanggal 28 hingga 30 Juli 2022. Maka, untuk pendaftaran sekolah kopi nantinya, akan dibuka saat launching.
Baca juga :
- Pj Wali Kota Malang Terima Kunjungan Studi Lapangan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Kemendagri
- Antisipasi Sengketa Aset, BKAD Sebut Perlunya Kesadaran dan Pelibatan Masyarakat
- Sosialisasi Perubahan Permendagri Soal BMD dan Aset, Pj Wali Kota Malang Ingatkan Kehati-hatian dan Tertib
- Plt Bupati Malang bersama Kemenkes Launching Integrasi Layanan Primer untuk 39 Puskesmas
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
Dirinya pun berharap, adanya dukungan perbaikan infrastruktur jalan menuju ke lokasi Kopi Raisa ini. “Jalan menuju sini, masih kurang Pak Bupati. Mohon sentuhannya,” urainya.
Dalam kunjungannya itu, Bupati Salwa Arifin, mengatakan bahwa pihaknya sangat apresiasi munculnya sekolah kopi pertama di Indonesia. “Saya bangga, senang, bersyukur dan mendukung atas perjalanan sekolah Kopi Raisa,” urainya.
Dirinya pun mengharapkan, agar terus dikembangkan dan diupayakan secara maksimal. Terlebih lagi, ini pertama kalinya. Untuk itu, pentingnya back up sedemikian rupa agar bisa lebih dikenal masyarakat luas.
“Diupayakan juga agar ke depan bisa berprestasi lebih baik. Saya titip terus dikembangkan, kecamatan juga harus mendukung,” urainya.
Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso, Sugiyono Eksantoso, menambahkan bahwa pihaknya akan mendorong sekolah-sekolah untuk menjadikan ini sebagai ekstrakurikuler bekerja sama dengan sekolah Kopi Raisa. Dikarenakan ini bisa mencetak wirausaha kopi di Bumi Ki Ronggo.
“Ini bisa mencetak wirausaha baru,” ujarnya.
Camat Sumber Wringin, Probo Nugroho, pada kesempatan sama mengaku selalu mendukung semua pengelolaan potensi desa. Salah satunya, yakni sekolah Kopi Raisa. Diharapkan dengan kehadiran sekolah kopi pertama, ini semakin memperlengkap wisata alam dan wisata edukasi di Sumber Wringin.
Dirinya juga menekankan, agar satu desa dengan desa lain dengan potensi yang dimiliki, bisa saling menopang. Seperti antara wisata, kopi dan batik. “Saling berkolaborasi dan menopang satu sama lain,” urainya.
Pada kesempatan itu, Bupati Salwa Arifin juga menerima secara simbolik kopi produksi sekolah Kopi Raisa, yang pernah menjadi juara dalam kompetisi cupping coffe robusta di Belanda tahun 2021. Yaitu, Kopi Pinang Jahe. (zen/gie)