Kabupaten Malang
Bupati Malang Cangkrukan Bareng Masyarakat Harjokuncaran Sumawe
# Gelar Budaya RRI & Sumpah Pemuda 2017
Memontum Malang — Bupati Malang, Dr H Rendra Kresna hadiri gelar budaya Radio Republik Indonesia (RRI) di Desa Harjokuncaran Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang, Jumat (27/10/2017) kemarin malam. Suasana keakraban dan kekeluargaan orang nomor satu di Kabupaten Malang ini dengan masyarakat sekitar begitu nampak.
Betapa tidak, Bupati duduk lesehan bersama masyarakat setempat dengan momen Cangkrukan Bareng Dalam Rangka Hari Sumpah Pemuda tahun 2017. Tema kegiatan yang diprakarsai RRI Malang dan Kepala Desa Harjokuncaran, Mansyur dalam memeriahkan bersih desa ke 43 tahun ini yakni ‘Generasi Muda Kreatif Harapan Masa Depan Bangsa’.
Bupati Malang Dr H Rendra Kresna juga bertindak sebagai narasumber pada acara cangkrukan ini bersama diantaranya Ketua Dewan Pengawas RRI se Indonesia, Mistam, Sekretaris Umum KNPI Kabupaten Malang, Faiz Wildan dan Dosen Universitas Brawijaya, Bambang. Juga hadir Kasdim 0818, Mayor Inf. Teguh Prastowo, Kasubag Humas Polres Malang, AKP Farid Fatoni dan tokoh masyarakat dan pendidikan asli Sumawe, H Abdul Rahman.
Dalam sambutannya, Bupati mengajak masyarakat setempat untuk terus menjaga kerukunan dan keguyuban seperti yang ditunjukkan pada malam ini. Disisi lain, juga wajib mengasah kreatifitas dan meningkatkan ilmu pengetahuannya.
Terlebih seiring perkembangan jaman semakin modern, Pak Rendra mengingatkan agar masyarakat bisa memilah berita benar dan tidak benar.
“Berita yang tidak benar, jangan langsung diugemi, dipakai dan disebar-luaskan, namun harus dikonfirmasi terlebih dahulu kebenarannya. Jaga kekompakkan dan keguyuban sebagai modal pembangunan Desa Harjokuncaran,” terangnya.
Bupati juga menyebut, perjuangan bangsa Indonesia di zaman dahulu tentunya berbeda dengan zaman sekarang. Jika jaman dahulu bangsa Indonesia berjuang melawan penjajah, kalau jaman sekarang adalah mensejahterakan masyarakat serta menguasai informasi dan teknologi.
“Jika tidak demikian maka akan kita tertinggal dengan bangsa lain. Seirama dengan motto RRI yakni menjadi rumah rakyat, berarti kita tidak boleh tertinggal dan harus lebih maju dibanding bangsa lain putra-putri Indonesia. Kita harus menguasai teknologi, sangat pandai dan cerdas. Jika ikuti perlombaan- perlombaan dan persaingan, kita harus selalu tampil menjadi juara. Begitu juga dengan masyarakat Harjokuncaran tidak boleh kalah dengan masyarakat lainnya,” pesannya.
Kepada masyarakat Harjokuncaran, Bupati juga mengingatkan, harus ikut mengamankan negara kesatuan dan persatuan Indonesia. Tak lupa, dengan tidak meninggalkan budaya dan menunjung tinggi empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
“Kita berbangga menjadi rakyat Kabupaten Malang karena semuanya, juga yang hadir ini bisa hafal memahami dan melaksanakan empat pilar ini dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, kita berbangga karena lambang Pancasila diambil dari Candi Kidal dan Bhinneka Tunggal Ika diambil dari kalimat Ken Arok yang merupakan pendiri dari Kerajaan Singasari. Dari kalimat itu, jangan sampai perbedaan itu membuat terpecah belah, sebaliknya kita harus bersatu dan harus mampu bersaing dengan bangsa lain,” pada acara yang disiarkan live oleh RRI Malang itu juga disuguhi hiburan Campursari dan Wayang Kulit Semalam Suntuk.
RRI juga menyerahkan bantuan empat ribu buku untuk mendukung pendidikan di desa setempat dan Sumbermanjing Wetan. Bantuan ini secara simbolis disampaikan Bupati Malang kepada Abdurahman. (hms/sur)