Pemerintahan
Bupati Situbondo Lepas Santri Kembali ke Ponpes Nurul Jadid
Memontum Situbondo – Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto SH, melepas ratusan santri asal Kabupaten Situbondo yang akan kembali untuk menimba ilmu di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (26/7/2020) sore.
Keterangan yang berhasil dihimpun wartawan memontum.com dilapangan, sebanyak kurang lebih 1.100 orang santri asal Kabupaten Situbondo akan kembali menimba ilmu di Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Probolinggo, yaitu Pondok Pesantren Nurul Jadid (NJ).
Koordinator pemulangan santri Ponpes Nurul Jadid, Muhlisin mengatakan, rombongan santri yang tergabung pada hari ini dibagi dua bagian dengan total 897 orang santri yang akan diberangkatkan menuju Ponpes Nurul Jadid Probolinggo.
” Yaitu gelombang pertama pagi hari diberangkatkan santri putri sebanyak kurang lebih 473 orang santri dan untuk santri putra akan diberangkatkan nanti siang sebanyak kurang lebih 424 orang santri, ” ujarnya.
Sambung Muhlisin, jadi jumlah santri yang kembali pada hari ini yang tergabung pada rombongan sebanyak 897 orang santri putra dan putri.
” Kami selaku koordinator pemulangan santri mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Bupati Situbondo dan jajarannya yang telah memberikan waktu untuk melepas para santri asal Situbondo akan kembali belajar ilmu di Ponpes Nurul Jadid, ” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto SH, mengapresiasi kepada semua pengurus Ponpes Nurul Jadid, yang telah mengkoordinir para santri asal Situbondo yang akan kembali belajar ilmu di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jadid di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
” Pada kesempatan hari ini acara ini bukan hanya sekedar ceremonial, saya rasa kalau hanya sekedar ceremonial kita tidak dapat pahala apa-apa, ” jelas H Dadang Wigiarto.
Menurutnya, akan tetapi, ini semata-mata dilakukan oleh panitia bersama Pemerintah untuk menunjukkan bahwa hubungan antara Pemerintah Daerah, Umarok dengan Ulama di Kabupaten Situbondo.
” Hal ini sejalan dengan kita-kita agar di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk memperoleh ridho dari Allah SWT,” ungkapnya.
Ditegaskan Bupati H Dadang Wigiarto, ini penting karena apapun yang dikerjakan oleh pejabat, oleh pemerintah dan siapapun yang menyatakan bahwa kemajuan sebuah negara atau sebuah daerah itu ada di dalam kewenangan mereka, akan tetapi kalau tidak memperoleh pertolongan Allah SWT manfaatnya tidak akan ada.
“Kita ketahui bersama sebagai kota santri tentu nilai-nilai seperti ini harus terurus, kita junjung tinggi, mudah-mudahan niat kita semuanya memperoleh ridho Allah SWT. Senantiasa dilimpahkan, amin…, ” tegasnya.
Lebih lanjut H Dadang mengatakan, yang kedua suasana darurat pandemi virus Corona atau Covid-19. Pemerintah berkepentingan untuk menitipkan pesan kepada para santri harus menjaga kesehatan supaya tidak tertular oleh virus Covid-19 yang begitu cepatnya bisa menularkan ke siapa saja.
Kata dia, oleh karenanya didalam Ponpes juga memberlakukan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Cara pencegahan penularan yang paling efektif adalah pola hidup yang bersih dan sehat.
” Yaitu salah satunya yang dominan tentu menjaga jarak ketika ngobrol atau berbicara dengan sesama teman-temannya dengan menutup pakai masker, itu cara yang paling efektif, ” katanya.
Ditambahkan Bupati Situbondo yang sudah menjabat dua periode itu, tetapi kalau imun kita bagus. Walaupun ada bakteri menempel seperti virus Corona, maka imun kita akan melawan virus tersebut.
” Jadi kalau imun kita bagus dan sel darah kita menang dalam melawan bakteri virus Covid-19, saat orang tersebut di test secara laboratorium hasilnya dinyatakan positif Corona namun tidak sakit. Kata Bupati, (H Dadang Wigiarto,red) walau orang itu tidak sakit tapi tetap akan menular kepada orang lain, ” imbuhnya.
Lanjutnya, nah.. bagaimana cara selama pandemi ini dinyatakan diangkat darurat oleh negara, yaitu sebelum ada vaksin yang dapat menjadi penangkal dari virus itu berkembang jadi penyakit, maka untuk menjaga diri dengan cara pola hidup bersih dan sehat itu harus bisa diterapkan secara disiplin oleh masing-masing.
” Suasana di pondok pesantren tentunya pengasuh dan pengurus ingin para santrinya dan keluarga besar Ponpes tersebut tidak ingin ada yang menjadi klaster penularan ditempatnya,” terangnya.
Tidak hanya itu saja yang disampaikan Bupati H Dadang Wigiarto. Namun dia juga mengatakan, kalau nawaitunya kita semua satu cita-cita dengan pengasuh dan pengurus Ponpes dengan cara menegakkan disiplin sebagaimana cara inti yang disebutkan tadi Insyaallah akan aman-aman saja.
” Mudah-mudahan semua santri putra-putri yang akan kembali ke Pondok Pesantren selain sehat, tidak ada kluster penularan virus di pondok nantinya dan semoga semua aktifitas proses belajar mengajar. Oleh Allah SWT senantiasa dilindungi amin… Serta memberikan kemanfaatan diri para santri, ” pungkasnya. (her/im/yan)