SEKITAR KITA
Bupati Trenggalek Resmikan BUMDESMA Wilis di Kecamatan Bendungan
Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin meresmikan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA) Wilis Mandiri di Kecamatan Bendungan.
Melalui keberadaan BUMDESMA ini diharapkan dapat memicu perputaran ekonomi masyarakat di wilayah tersebut.
Hal itu dapat dilakukan dengan kegiatan belanja Pemerintah Desa, baik yang terkait dengan pemberdayaan maupun infrastruktur, dapat melalui BUMDESMA.
“BUMDESMA ini sebenarnya sudah mulai muncul sejak beberapa tahun yang lalu, tapi kemudian dilebur juga dengan eks UPK PNPM sehingga modalnya menjadi semakin kuat, kurang lebih sekitar 4 miliar di seluruh Kecamatan Bendungan,” ucap Bupati Arifin saat dikonfirmasi, Rabu (10/03/2021) pagi.
Pihaknya juga mengarahkan untuk kebutuhan desa, bisa melalui BUMDESMA ini. Dengan begitu, semuanya akan berjalan sirkular.
“Tadi kami arahkan untuk semua kebutuhan Desa, BUMDes, kalau bisa kulakannya ini di BUMDESMA jadi biar ekonomi ini secara sirkular bergerak uangnya tidak kebawa ke mana-mana tapi dimanfaatkan oleh teman-teman di Kecamatan Bendungan, dimanfaatkan juga diperoleh oleh Desa-Desa di Kecamatan Bendungan,” terangnya.
Untuk itu, Bupati Nur Arifin meminta kepada Pengurus BUMDESMA untuk dapat menggali kebutuhan di Desa sehingga apa yang dibutuhkan dapat diakses oleh Desa melalui BUMDESMA.
Baca juga: Meski Kantongi Izin, Bupati Trenggalek Tegaskan Eksploitasi Emas Tak Serta Merta Bisa Dilakukan
Terlebih, lanjut Bupati, dalam peraturan pengadaan barang dan jasa yang baru meski satuan harga barang lebih tinggi dibanding satuan yang ditentukan saat ini diperkenankan, asalkan barang tersebut diambil dari produk lokal masyarakat setempat.
“Sehingga harapan saya, selisih 500, selisih 1.000, daripada mengambil dari luar lebih baik di BUMDESMA, toh nanti sharing, modalnya anda yang punya, nanti bagi hasilnya juga anda yang menikmati, termasuk belanja-belanja yang sifatnya itu pro terhadap Sustainable Development Goals,” kata Bupati.
Kabar Selebihnya Kabupaten Trenggalek, KLIK DISINI…
Suami Novita Hardiny ini mencontohkan adanya gerakan penanaman pohon, dengan melibatkan masyarakat sekitar. Sehingga roda perekonomian masyarakat akan tetap berjalan.
“Katakanlah kita ingin ada gerakan penanaman pohon, itu tolong di-create mulai dari pembibitan melibatkan masyarakat, penjualan bibitnya lewat BUMDes nanti dibeli lagi oleh Dana Desa, dari Desa nanti dibagikan ke kelompok masyarakat yang membutuhkan bibit, baik mungkin pangan atau buah, sehingga ada satu ekosistem mulai dari hulu sampai hilir,” pungkasnya. (mil/syn)