Pemerintahan
Bupati Trenggalek Wacanakan Gerakan Tanam Rumpun Bambu, Antisipasi Bencana Alam
Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin hadiri apel Gelar Pasukan Operasi Mantab Brata Semeru tahun 2019 di Mapolres Trenggalek. Bupati Trenggalek juga memiliki wacana untuk melakukan gerakan menanam rumpun bambu dan pohon beringin jelang musim penghujan nanti. Hal itu bertujuan untuk menyelamatkan sumber mata air sekaligus upaya mencegah longsor.
Dikatakan Nur Arifin, penanaman serentak bibit bambu dan beringin akan disiapkan saat musim penghujan nanti, khususnya di daerah aliran sungai. Pun demikian juga sebagai antisipasi ketika musim kering maupun saat musim hujan tiba.
“Kita akan lakukan antisipasi dengan menanam rumpun bambu dan beringin di daerah kritis saat musim penghujan, kemarin kita sudah berkoordinasi dengan warga di daerah hutan yang kesulitan pupuk dan bibitnya sudah ada, ” ucap Nur Arifin saat dikonfirmasi, Kamis (17/10/2019) siang.
Menurutnya, kemarau yang berkepanjangan saat ini mengkibatkan bencana kekeringan di berbagai daerah, tak terkecuali di Kabupaten Trenggalek. Menanggulangi hal itu, telah dilakukan pendistribusian air bersih ke seluruh daerah terdampak.
“Jika nanti ada kejadian bencana, kita juga mensiagakan alat yang tadi telah diperiksa oleh seluruh Forkopimda untuk kelengkapannya, baik apa yang dimiliki Polri, apa yang dimiliki TNI dan apa yang dimiliki Pemerintah Kabupaten, Basarnas dan yang lainnya, ” imbuhnya.
Terpisah, Kapolres Trenggalek, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan bahwa Forkopimda telah melakukan pengecekan kesiapan anggota personil gabungan sekaligus kesiapsiagaan penanggulangan bencana baik secara personil maupun sarana dan prasarana menghadapi musim pancaroba.
“Memang betul di Trenggalek saat ini sedang mengalami musim kekeringan, namun sesaat lagi akan datang musim pancaroba yang biasanya di akhir tahun terjadi musim hujan. Dengan gelar pasukan ini kami ingin mempersiapkan diri secara personil maupun kesiapan sarana dan prasarana untuk menghadapi musim tersebut yang bisa mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor, ” terang Calvijn.
Pihaknya bersama Forkopimda Trenggalek memastikan akan memberikan pelayanan terhadap masyarakat untuk lebih baik lagi. Tentunya, dalam hal menanggulangi bencana alam yang terjadi di Kabupaten Trenggalek.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Joko Rusianto menuturkan bahwa bencana kekeringan di Kabupaten Trenggalek sendiri telah meluas dan melanda di semua Kecamatan yang ada.
“Semua Kecamatan di Trenggalek rawan bencana kekeringan, kurang lebih ada sebanyak 47 Desa yang terdampak, tegas Joko.
Saat ini pihak BPBD Kabupaten Trenggalek tengah fokus menghadapi bencana kekeringan dengan melakukan sinkronisasi antara tanki yang ada dengan PDAM, sehingga pendistribusian air bisa tepat sasaran. (mil/yan)