Di Kabupaten Blitar Tercatat 85 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

Memontum Blitar – Meski seluruh komponen pemerintah dan masyarakat sipil telah berjuang keras mengatasi kekerasan terhadap perempuan dan anak. Namun kasus kekerasan ini di Indonesia hingga kini kian marak dan mengkhawatirkan.

Berdasarkan data Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blitar, sepanjang 2017 ada 85 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Blitar. Kasus tersebut didominasi kasus pelecehan seksual yaitu ada 23 kasus, kemudian disusul 20 kasus KDRT, 19 kasus Anak Berhadapan Hukum (ABH), 17 kasus kekerasan terhadap anak, dan 2 kasus trafficking

“Dari 85 kasus kekerasan ini, yang masih tergolong paling banyak adalah kasus pelecehan seksual sebanyak 23 kasus, diikuti dengan kasus KDRT,” kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blitar, Wahid Rosyidi, Rabu (3/1/2018).

Wahid Rosyidi menambahkan, jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang lalu, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2016 ada 83 kasus. Namun demikian lanjut Wahid, meskipun terjadi peningkatan, tetapi kasus tersebut di tahun 2017 semuanya bisa tertangani dengan baik.

“Kalau di tahun 2016 lalu, dari 83 kasus yang ada hanya sekitar 50 kasus yang bisa tertangani. Alhamdulillah untuk tahun 2017, semuanya bisa tertangani dengan baik”, tandas Wahid Rosyidi.

Lebih lanjut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blitar menyampaikan, jumlah capaian kasus yang tertangani pada 2017 kemarin, berkat program Bangkit Menuju Keluarga Religius, Bahagia, Sejahtera dengan Orientasi Surga (Bajuku Libas Dosa) yang diluncurkan sejak awal 2017.

“Pencapaian penanganan yang baik selama tahun 2017, tak lepas dari upaya kita dalam meluncurkan suatu program,” pungkasnya. (jar/yan)