Bondowoso

Dikira ‘Gerbong Maut’ Asli, Warga Bondowoso Sering Gunakan untuk Swafoto

Diterbitkan

-

Dikira 'Gerbong Maut' Asli, Warga Bondowoso Sering Gunakan untuk Swafoto

Sejumlah elemen masyarakat di Bondowoso mendesak pemerintah agar segera memindahkan gerbong maut ke Bondowoso. Sebab, gerbong itu telah jadi saksi sejarah kisah heroik perjuangan rakyat.

Kisah kelam ‘Gerbong Maut’ memang tak bisa dipisahkan dengan masyarakat Bondowoso. Dari 100 orang pejuang yang jadi tawanan Belanda, 46 diantaranya tewas di dalam gerbong karena kekurangan oksigen dan kepanasan.

Bahkan, dari tiga gerbong yang digunakan untuk mengangkut tawanan ketika itu, satu diantaranya yakni gerbong nomor GR 10152, 38 penumpangnya semua tewas. Sejak saat itu, dikenang sebagai peristiwa Gerbong Maut.

Untuk informasi, Museum Stasiun KA ini diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2016. Untuk replika gerbong tersebut dikirim ke Bondowoso dari Jember dengan menggunakan kontainer. “17 Mei 2017 gerbong itu sampai di Bondowoso dari Jember,”jelas Muhammad Yunus Kepala Stasiun KA Bondowoso.

Advertisement

Menurut Muhammad Yunus, 50 orang pengunjung perhari baik museum maupun membeli tiket. Tempat tersebut melayani pengunjung dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00. “Ada 3 ruangan untuk museumnya. Yakni 1 ruang emplasemen peron, dan 2 ruang museum. Sedangkan untuk jumlah personil, 2 pegawai organik KA dan 7 pegawai outsorching,”imbuhnya.

Gerbong tersebut menurut Mulyana selaku Supervisor museum, adalah merupakan gerbong untuk memuat pupuk. “Replika gerbong itu adalah gerbong pupuk yang diperuntukkan perpustakaan di museum ini,”terangnya. (ifa/yan)

Laman: 1 2

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas