SEKITAR KITA
DLH Kota Malang Tambah Dua Compactor dan Satu Sky Lift untuk Pemangkasan
Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berupaya meningkatkan layanan pada masyarakat. Salah satunya, dengan penambahan peralatan penunjang pelayanan publik.
Kepala DLH Kota Malang, Wahyu Setianto, mengatakan pihaknya akan menambah alat compactor dan sky lift di belanja tahun anggaran 2021. “Belanja di tahun anggaran 2021 ini, kita menambah alat compactor. Yaitu, untuk pengangkut sampah yang tertutup itu. Kalau pakai compactor, itu lebih banyak isinya karena sampah bisa dipress,” ungkapnya, Rabu (22/09/2021).
Baca juga:
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Tingkatkan Kamseltibcar Lantas, Polres Trenggalek Gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Semeru 2024
Sehingga, lanjut Wahyu, sampah bisa ditampung lebih banyak lagi dari biasanya. Namun, untuk penambahannya hanya dua unit. Karena, ini disesuaikan dengan anggaran yang ada.
“Kami akan tambah dua unit, ini sifatnya menyesuaikan anggaran. Satu compactor harganya Rp 1 milyar,” jelasnya.
Diungkap mantan Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) itu, saat ini DLH Kota Malang sudah memiliki 10 compactor dan kesemuanya dalam kondisi baik. “Kita sebenarnya punya 10 unit, semua masih bagus karena pemeliharaan terus. Tapi kita tambah, karena di kota modern itu pengangkutan sampah lebih bagus menggunakan compactor,” urainya.
Selama ini, tambahnya, DLH Kota Malang masih sering menggunakan truk yang hanya ditutup jaring-jaring. Sehingga, banyak menimbulkan protes dari masyarakat.
“Selama kita pakai truk yang ditutup jaring-jaring, kan kelihatan sampahnya. Kadang jatuh-jatuh juga, itu membuat masyarakat sering ngeluh. Kalau pakai compactor enak, masuk dan tertutup, volume juga lebih banyak,” imbuhnya.
Selain compactor, sky lift untuk potong atau pemangkasan pohon, juga akan ditambah. “Volume permohonan potong pohon dari masyarakat mulai banyak. Sedangkan alat kita sky lift kita hanya tiga, dua sering rusak,” katanya.
Artinya, apa yang bisa digunakan secara efektif oleh DLH Kota Malang dalam pelayanan potong pohon, hanya satu sky lift. “Tinggal satu yang mobile terus, jadinya kasihan juga. Akhirnya, kita akan tambah satu sky lift yang menyesuaikan anggaran Rp 1,3 milyar,” tuturnya. (mus/sit)