Pemerintahan
DPRD Trenggalek Terima Kunjungan Kerja DPRD Probolinggo
Memontum Trenggalek – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Trenggalek menerima Kunjungan Kerja dari Komisi A, C, dan D DPRD Probolinggo. Kunker di Kota Keripik Tempe ini, 3 Komisi DPRD Probolinggo membawa tema yang berbeda.
Kunjungan kerja tersebut diterima langsung Wakil Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek Doding Rahmadi.
“Hati ini kita menerima kunjungan kerja dari DPRD Probolinggo. Diantaranya dari Komisi A yang membahas tentang implementasi Kebijakan e – KTP. Sedangkan Komisi C, sharing pendapat terkait penataan dan pengembangan kawasan kumuh dan Komisi D membahas tentang pengurangan angka kemiskinan atau Indek Pembangunan Manusia (IPM),” kata Doding saat dikonfirmasi, Kamis (20/02/2020) siang.
Sementara itu, Ketua rombongan dari DPRD Probolinggo mengatakan jika nama komisi yang ada tidak sama dengan DPRD Kabupaten Trenggalek.
“Di Kabupaten Probolinggo nama komisi menggunakan huruf sedangkan di Kabupaten Trenggalek pakai angka Romawi, ” kata Sutoyo.
Dikatakan politisi Partai Nasdem ini, tak hanya nama komisi saja yang berbeda, melainkan jumlah kursinya juga berbeda. Jika di Kabupaten Trenggalek ada 45 kursi, di Probolinggo ada 50 kursi.
Pihaknya berharap dengan kunjungan kerja ke Kabupaten Trenggalek ini bisa saling berbagi ilmu terkait beberapa tema yang diusung masing – masing komisi.
“Semoga saya bersama teman – teman mendapat ilmu yang bermanfaat dan bisa diaplikasikan kepada masyarakat, ” tuturnya.
Disamping itu, perwakilan dari Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Trenggalek, Sambas mengungkapkan jika di Tahun 2017 pelayanan perekaman foto di lakukan secara door to door dan bekerjasama dengan Dinas Sosial berlangsung sukses.
“Di tahun 2019 ada 25 ribu KTP yang memakai surat keterangan (suket) karena stok blanko kosong. Dan baru pada Tanggal 9 Januari ada sekitar 8 ribu blanko,” katanya.
Masih terang Sambas, jika setiap hari cetak sekitar 800 yang terdiri dari,Akte, KK dan KTP, dan ditarget Bulan Maret bisa cetak 26 ribu. Kemungkinan dalam Minggu ketiga bulan Februari sudah bisa terealisasi keseluruhan.
Sedangkan untuk penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Trenggalek dijelaskan langsung oleh Dinas Sosial P3A Kabupaten Trenggalek. Menurut data yang ada, penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Trenggalek dilakukan secara gotong royong.
‘Kita menggunakan layanan terpadu yakni Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan (Gertak). Disini masyarakat hanya perlu menggunakan aplikasi yang sudah disiapkan, “urai Ratna.
“Dan melaporkan hal – hal yang berkaitan dengan penemuan orang terlantar, kekurangan gizi, atau sakit yang membutuhkan pelayanan kesehatan segera,” ungkap Kepala Dinas Sosial P3A Kabupaten Trenggalek, Ratna Sulistyowati. (mil/oso)