Lumajang
Dua Camat di Lumajang Klaim Pernah Ada Sosialisasi Jargas, Masyarakat yang Dilintasi Anggap Pendataan Pemasangan
Memontum Lumajang – Proyek pemasangan pipa jaringan gas (Jargas) di Kabupaten Lumajang, tidak hanya mengundang reaksi warga di Kecamatan Klakah. Namun, warga di wilayah Kecamatan Ranuyoso-Lumajang, pun turut bereaksi.
Iyon atau Mas Yon, warga Kecamatan Ranuyoso, mengatakan bahwa sosialisasi terkait pemasangan hingga dampak di kemudian hari, tidak pernah ada. Kalau pun ada, itu hanya tiba-tiba pendataan untuk warga yang ingin memasang pipa gas.
“Terkait masalah sosialisasi, itu memang tidak pernah ada. Saya sebagai warga Kecamatan Ranuyoso, tidak pernah mendapatkan pencerahan jika terjadi masalah terkait gas ini. Bagaimana pemakaiannya, langkah-langkah yang harus dilakukan atau yang lainnya. Karenanya, alangkah baiknya pemerintah setempat mengumpulkan kembali warga,” paparnya.
Karena, ujarnya, selama ini yang muncul adalah pendataan. Bahkan, warga juga mengatakan, selama itu gratis maka mau.
“Warga di sini cuma bilangnya asalkan gratis, itu aja. Cuma bagaimana penanggulangannya jika ada kerusakan, atau menemukan kerusakan, tidak ada. Termasuk, konsultasi sama siapa kalau seperti ini, juga tidak ada,” tambahnya.
Camat Ranuyoso, Endhi Setyo Arifianto, yang biasa dipanggil Doni, saat dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa sosialisasi dari pihak gas telah dilaksanakan sebelum pendataan warga. Dalam sosialisasi itu, pihak yang diundang diantaranya tokoh masyarakat, kades dan perangkat desa.
Baca juga :
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
“Di forum tersebut, juga dijelaskan oleh pihak PGN (perusahaan gas negara) bahwa tujuan mengundang beliau (kades dan perangkat, red). Yakni, agar bisa mensosialisasikan ke masyarakat yang ada di wilayahnya,” jelasnya.
Sementara itu, keterangan tidak jauh berbeda juga disampaikan Camat Klakah, Arief Mashudi, kepada Memontum.com. Dihubungi terpisah, dirinya mengatakan jika proyek jaringan gas dimulai sejak 2021 akhir. Saat itu, dari informasi yang diterimanya, pernah ada kegiatan pendataan dan sosialisasi.
“Kebetulan, kami bertugas di Klakah (kecamatan, red) awal Februari 2022. Sehingga, pada saat awal pendataan dan sosialisasi, kami tidak mengikuti. Dari keterangan yang kami dapatkan dari staf desa dan pendamping di Kecamatan Klakah, pernah ada sosialisasi di Desa Klakah. Kemudian, untuk di Kecamatan Klakah, yang diundang kepala desa bersama perangkat,” ujarnya.
Bahkan, tambah Arief, diketahui jika total dari kegiatan ini ada di dua kecamatan. Usulan awal pendataan untuk pemasangan, ada 4084. “Sementara, keterangan terakhir yang saya dapatkan yang bisa dilayani 4020 saluran rumah tangga,” terangnya.
Humas Project Jargas Lumajang, Fauzan, saat dikonfirmasi mengatakan akan segera menindak lanjuti terkait dengan sejumlah temuan dan keluhannya masyarakat. Itu karena, sosialisasi sudah dilakukan di tahun 2021.
“Kami akan segera tindak lanjuti atas isu sosial yang ada di masyarakat. Karena untuk sosialisasi, sebetulnya sudah dilakukan saat pendataan di tahun 2021. Secepatnya, kami lakukan sosialisasi kembali ke warga warga. Harapannya, program dari pemerintah ini bisa sampai ke masyarakat dengan baik,” paparnya, Senin (05/09/2022) tadi.
Sebagaimana diberitakan, pemasangan pipa Jargas yang dilakukan di sisi luar badan jalan, mengundang kekhawatiran warga. Itu karena, pipa-pipa yang akan dipasang adalah aliran gas. Sementara warga, tidak banyak tahu sosialisasi itu. Lebih-lebih, untuk mengkomunikasi ketika pipa yang dipasang, ada kerusakan atau masalah. Mengingat, pipa yang dipaang berdekatan dengan saluran drainase jalan. (adi/sit)