Kabupaten Malang
Dua Hari Tak Pulang, Tergeletak di Kebun
Memontum Malang — Misterius kematian Kartono (55) warga Dusun Petungsewu RT21/RW04, Desa Duwet, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Sabtu (7/4/2018) pukul 14.30, ia ditemukan tewas di dalam kebun seputaran perempatan Tulusayu Tumpang.
Meninggalnya Kartono kemudian terkuak perlahan dari hasil sementara hasil otopsi di ruang Instalasi Forensik RSU Dr Saiful Anwar Malang. Korban diduga terkena serangan jantung karena ditemukan tanda penyempitan arteri darah yang masuk jantung.
Kali pertama, korban ditemukan telentang di kebun berjarak 10 meteran dari arah jalan raya oleh warga bernama Kasian (50). Informasi kejadian kemudian disampaikan ke warga lain, perangkat desa dan tersambung ke Polsek Tumpang.
Guna penyelidikan dan kepastian kematian korban, anggota Polsek Tumpang turu melaksanakan olah kejadian perkara. Datang pula tim identifikasi Forensik Satuan Reskrim Polres Malang.
Di lokasi, petugas mendapati korban telentang. Ia berpakaian lengkap. Sepasang sandal kulit coklat mssih terpasang. Di bawah tubuhnya atau bagian pantat, ada daun-daun yang seolah tampak sebagai alas.
Di tubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan atau tanda yang janggal. Uang tunai sebesar Rp 400 ribu juga ditemukan petugas. Adapula beberapa butir pil atau obat. “Tidak ada barang yang hilang. Hp masih ada, motor juga,” ungkap Kapolsek Tumpang, AKP Yusuf kepada Memontum.com.
Terkait sepeda motor, seorang warga mengatakan, sejak Kamis (5/4/2018) pukul 11.00, sepeda motor korban tampak terparkir di pinggir jalan. Namun hingga malam tidak kunjung diambil pemiliknya. Karenanya, motor korban lalu diamankan di salah satu rumah warga.
Kamis (5/4/2018) lalu, korban berpamitan menuju Pasar Tumpang naik motor untuk kulakan barang dagangan. Tapi, dua hari ia tidak kunjung pulang hingga Sabtu sore, penemuan tubuh korban menggemparkan lingkungan Tulusayu Tumpang.
“Suami saya memang senang jalan kaki. Biasanya. Cuma heran, kenapa ke situ, iya (sering sakit kepala dan membawa obat), ” cerita istri korban di ruang halaman kamar jenazah Celaket.
Sabtu malam, ia mendapat penjelasan dari seorang anggota Identifikasi Satuan Reskrim Polres Malang dan anggota Polsek Tumpang serta penyidik Polres Malang. Dua kali, istri korban menanyakan waktu kematian sang suami.
“Kata dokternya 24 jam. Jadi antara Kamis – Jumat. Tidak ada tanda kekerasan bu, ” sebut Iptu Rudi kepada istri korban. Selain istri korban, hadir pula Kamituwo Petungsewu, bernama Andri. Andri adalah seorang relawan di bidang rescue. (sos)