SEKITAR KITA
Enam Kecamatan di Trenggalek Diinformasikan Terendam Banjir
Memontum Trenggalek – Banjir merendam sedikitnya enam kecamatan di kawasan Kabupaten Trenggalek, Sabtu (08/10/2022) tadi. Diantara wilayah yang terendam, yakni Kecamatan Trenggalek, Pogalan, Karangan, Panggul, Kampak dan Kecamatan Gandusari.
Dari enam lokasi tersebut, wilayah terparah diinformasikan terjadi di Kelurahan Kelutan, Kecamatan Trenggalek. Yakni, ketinggian mencapai hingga 1 meter dan masuk ke dalam rumah warga.
Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamad Natanegara, menjelaskan bahwa ribuan warga terdampak banjir tersebut. Selain itu, banjir juga mengakibatkan satu jembatan di Kelurahan Tamanan, Kecamatan Trenggalek, rusak total.
“Bahkan, beberapa lokasi juga ada terjadi longsor. Hasil rekapitulasi BPBD Kabupaten Trenggalek menyebutkan tanah longsor mengakibatkan beberapa ruas jalan raya tertutup material tanah dan merusak beberapa rumah warga,” ujarnya.
Baca juga :
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
Dua jalur yang sempat tertimbun longsor, yakni ruas Kampak-Dongko dan Trenggalek-Bendungan. Tanah longsor juga menyebabkan rumah warga rusak di belasan desa di Kecamatan Panggul, Kampak, Dongko, Pule, dan Munjungan.
Sekretaris BPBD Kabupaten Trenggalek, Tri Puspitasari, menjelaskan bahwa awal mulanya debit air mulai memenuhi jalan dan masuk ke rumah warga sekitar pukul 04.00. Banjir berasal dari luapan sungai yang mengaliri wilayah setempat yang tidak mampu menampung debit air hujan. Akibatnya, ada ratusan keluarga yang rumahnya tergenang. Ketinggian air ke rumah warga dan jalan raya antara 30 cm hingga 70 cm.
“Semoga saja, empat daerah pegunungan hujannya bisa segera reda. Sehingga, luapan air sungai bisa terkendali. Kami imbau masyarakat untuk mengevakuasi diri ke tempat lebih aman apabila air yang masuk ke pemukiman semakin tinggi,” ujarnya.
Banjir mulai menyusut sekitar pukul 11.20. Warga bersama petugas sibuk membersihkan sisa banjir di dalam rumah dan menyingkirkan lumpur dari jalan raya. Pemkab Trenggalek membentuk dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan warga. Sebab, ada ribuan warga yang terdampak banjir. Dari informasi yang diperoleh, belum ditemukan korban jiwa dalam peristiwa ini. (gie)