Kabupaten Malang
Entas Kemiskinan, Bappeda Salurkan 65 Ton Beras
Memontum Malang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus melakukan upaya dan berbagai terobosan untuk mensukseskan tiga strategi utama pembangunan. Yakni pengentasan kemiskinan, optimalisasi potensi pariwisata.
Terbaru, dalam upaya pengentasan kemiskinan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang baru saja menyalurkan bantuan Beras Kami yang diserahkan kepada 6256 kepala keluarga di Kabupaten Malang yang masih hidup dibawah garis kemiskinan.
Kepala Bappeda Kabupaten Malang, Tomie Herawanto mengatakan, bantuan tersebut telah mulai disalurkan pada bulan ini.
“Bulan ini sudah mulai kami salurkan, masing-masing kepala keluarga kami berikan 10 kilogram,” ujar Tomie kepada awak media. Yang artinya, kurang lebih sebanyak 65,5 ton beras telah disalurkan kepada masyarakat miskin yang ada di Kabupaten Malang.
Menurutnya, dalam upaya tersebut, ada dua sasaran yang diharapkan bisa tercapai. Yang pertama adalah membantu masyarakat miskin dan yang kedua adalah membantu petani agar hasil pertaniannya lebih dapat disalurkan.
“Ada dua sasaran kami upayakan untuk diselesaikan, yaitu petaninya dan masyarakat miskinnya,” kata Tomie.
Mantan kepala dinas pertanian itu menyebut bahwa untuk memenuhi kebutuhan beras tersebut Pemerintah Kabupaten Malang sama sekali tidak membeli beras dari Perum Bulog. “Melainkan kami beli langsung dari petani di kabupaten dengan harga pasar dan kualitas premium,” sambungnya.
Dengan demikian petani di Kabupaten Malang tak perlu lagi risau kemana harus menjual hasil panen mereka atau khawatir harus berurusan dengan tengkulak.
“Begitupun bagi masyarakat miskin yang masih belum mendapatkan jatah bantuan rastra (beras sejahtera) dari pusat maupun rasidi (beras bersubsidi) dari pemprov, mereka bisa kami jangkau dalam program ini,” beber Tomie.
Untuk tahap pertama, melalui APBD Bappeda telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 600 juta untuk setiap pencairan. Namun, Tomie mengatakan, pihaknya masih terus meakukan pengkajian terkait kedepannya akan menjadi program triwulan atau setiap semester.
“Apakah nantinya akan menjadi program triwulan atau semester tiap 6 bulan saat ini masih kami kaji kembali, yang jelas untuk tahap pertama sudah kami laksanakan Bulan Maret ini,” terangnya.
Lewat program ini, Tomie optimis penurunan angka kemiskinan dapat kembali mereka torehkan ditahun 2019 ini. Seperti diketahui bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Malang saat ini berada pada presentase 10,3 persen. Wakil Bupati Malang H M Sanusi bahkan percaya diri dapat menurunkan angka kemiskinan sebesar 2 persen tahun ini.
“Saya targetkan dari 10 persen menjadi 8 persen tahun ini,” kata Sanusi saat dijumpai di Pendopo Agung Kabupaten Malang.
Selain bantuan Beras Kami, upaya lainnya juga digenjot oleh Sanusi. Terutama dalam hal meningkatkan pendapatan masyarakat. “Caranya ya dengan mengurangi biaya hidup, misalnya biaya pendidikan kami tanggung lewat bosda, untuk kesehatan juga melalui jamkesda sudah kami anggarkan lewat APBD,” tukas Sanusi. (kik/yan)