Kediri

Gelontorkan Bantuan Alat Bantu Mobilitas untuk Penyandang Disabilitas Kediri, Mas Dhito Titipkan Semangat untuk Bangkit

Diterbitkan

-

Gelontorkan Bantuan Alat Bantu Mobilitas untuk Penyandang Disabilitas Kediri, Mas Dhito Titipkan Semangat untuk Bangkit

Memontum Kediri – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, memberikan perhatian serius terhadap keberadaan penyandang disabilitas di Kabupaten Kediri. Menyambut peringatan Hari Disabilitas Internasional, Mas Dhito-sapaan akrabnya, pun menggelontorkan bantuan sosial alat bantu mobilitas (ABM) bagi 13 penyandang disabilitas.

Penyerahan bantuan itu, dilakukan di Ruang Jayabaya Pemkab Kediri, Kamis (24/11/2022) siang. Mas Dhito berharap, melalui bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kediri atau Dinas Sosial, akan dapat membantu atau memperingan aktivitas keseharian penyandang disabilitas.

“Mas Dhito menyampaikan kebanggaannya kepada penyandang disabilitas yang memiliki semangat dan daya juang tinggi dalam berkarya,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Dyah Saktiana, seusai melakukan penyerahan bantuan.

Disabilitas penerima bantuan, tambah Dyah Saktiana, memiliki kebutuhan yang berbeda. Untuk itu, bantuan ABM diberikan disesuaikan dengan kebutuhan para penerima. Alat bantu tersebut, berupa 10 unit kursi roda, dimana 6 unit kursi roda cerebral palsy (CP), 2 unit kursi roda BAB serta 3 buah kaki palsu.

Advertisement

Kursi roda CP yang diberikan, imbuhnya, bisa digunakan untuk terapi melatih keseimbangan ataupun kekuatan otot. Bahkan, ada disabilitas yang sebelumnya menerima bantuan kursi roda model CP, kini sudah mulai bisa mengangkat punggungnya sendiri.

Sebagaimana diketahui, penyerahan bantuan sosial ABM yang dilakukan kepada penyandang disabilitas, ini bukan kali pertama. Pada Oktober 2021 lalu, Mas Dhito menyerahkan bantuan ABM kepada 22 penyandang disabilitas.

Baca juga :

“Mas Dhito berpesan, supaya ABM yang diterima dapat dimaksimalkan sebaik mungkin supaya dapat meringankan beban dari keluarga pendamping maupun memperlancar aktivitas teman-teman difabel,” ungkapnya.

Penyerahan bantuan ABM, menjadi harapan baru bagi penyandang disabilitas untuk bangkit. Salah satunya, seperti yang disampaikan Suhartono, 56, warga Dusun Botosari, Desa Kedungsari, Kecamatan Tarokan.

Advertisement

Bapak dua orang anak itu, mengaku sudah dua tahun berjalan dengan alat bantu tongkat kruk. Hal itu, lantaran kaki kirinya harus diamputasi akibat kecelakaan. Dirinya yang menjadi tulang punggung keluarga, pun selama dua tahun tidak bisa lagi bekerja.

“Dulunya kerja di koperasi. Namun, selama dua tahun ini tidak bisa kerja,” ujarnya.

Untuk bertahan hidup dan membiayai anak-anaknya yang masih sekolah, dirinya terpaksa meminta istrinya yang menggantikan peran dengan bekerja serabutan. Harapan Suhartono dengan mendapat bantuan kaki palsu itu, yakni bisa kembali beraktivitas untuk membantu meringankan beban istrinya.

“Istri saya kerja serabutan. Mudah-mudahan dengan kaki palsu, ini bisa beraktivitas lagi (bekerja) karena anak masih kecil-kecil,” ucapnya penuh semangat. (kom/pan/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas