Pemerintahan
Gubernur Jatim Nemu Ular Piton 5 Meter, saat Pantau Bersih-Bersih Sungai Buntung
Memontum Sidoarjo – Proses bersih-bersih sampah yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim bersama TNI, Polri, Tagana dan beberapa relawan di Sungai Buntung, Kecamatan Waru, Sidoarjo sempat dibuat heboh. Ini menyusul, kegiatan bersih-bersih sampah penyumbat aliran Sungai Buntung ini dipantau langsung Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Pawaransa dan Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Saifuddin menemukan ular Piton sepanjang 5 meter, Selasa (21/1/2020) malam.
Berdasarkan pantauan di lapangan, ular Piton itu tersangkut di alat berat saat mengangkat sampah dan tanaman air (enceng gondok) dari Kali Buntung dinaikkan ke atas dump truk. Terlihat seekor ular jenis Piton sepanjang sekitar 5 meter tampak masih hidup.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan aksi bersih-bersih ini dalam rangka untuk mencegah banjir di wilayah Jawa Timur. Bagi Gubernur, kegiatan seperti ini akan terus dilakukan Propinsi Jawa Timur bersama pemerintah daerah setempat.
“Sungai Buntung dibersihkan, karena banyak sampah dan tanaman air yang mencegah dan menyumbat kelancaran aliran air di sungai itu,” terangnya, Selasa (21/1/2020) malam di bawah Fly Over Waru.
Selain itu, Khofifah mengajak masyarakat berperan aktif dalam mencegah banjir. Diantaranya dengan tidak membuang sampah sembarangan. Apalagi membuang sampah di sungai dapat memicu penyumbatan aliran air sungai yang dapat memicu luapan air hingga terjadi banjir.
“Sungai Buntung ini sering meluap. Karena air sungai tidak bisa mengalir secara normal dipicu banyaknya sumbatan sampah yang dibuang masyarakat ke sungai. Belum lagi banyaknya bangunan di sepanjang sempadan sungai itu,” imbuhnya.
Buktinya, kata Khofifah saat dibersihkan ditemukan sejumlah sampah rumah tangga. Diantaranya kasur dan potongan pohon serta tumpukan enceng gondok yang menjadi penyebab Sungai Buntung kotor dan aliran sungainya tersumbat. Karenanya, bersih-bersih ini harus melibatkan semua pihak. Mulai pemerintah, relawan serta masyarakat umum.
“Khusus Sungai Buntung, karena memiliki sampah cukup besar akan dikeruk dengan long hand eksavator. Kami minta Plt Bupati Sidoarjo, agar segera merapikan daerah bantaran Sungai Buntung. Kalau tidak memiliki bantaran sungai, maka proses normalisasi sungai mengalami kesulitan,” tegasnya.
Sementara Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jatim dan BPBD Jatim yang turut membantu membersihkan sampah di Sungai Buntung ini. Apalagi, mendatangkan alat berat sejenis long hand eksavator yang didatangkan dari Solo.
“Sidoarjo belum memiliki alat berat (eksavator) itu. Kami hanya menyediakan armadanya berupa dump truck untuk mengangkut sampah yang dibuang di Tambakoso, karena di Sidoarjo TPA sudah tutup saat malam hari,” paparnya.
Selain itu, Cak Nur memaparkan kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pemprov Jatim dan Pemkab Sidoarjo. Harapannya dapat berjalan lancar. Meski kendala di lapangan banyak rumah saling berhimpitan membuat alat berat susah me jangkau target.
“Kendalanya, masih banyak rumah yang melanggar sempadan sungai. Banyak rumah di bantaran sungai itu. Akibatnya alat berat kesulitan masuk untuk membersihkan sampah di sungai,” tandasnya. Wan/yan