SEKITAR KITA
Jalur Gumitir Banyuwangi – Jember Kembali Macet Total, Ini Penyebabnya
Memontum Jember – Kemacetan kendaraan di Jalur Gumitir, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, kembali terjadi pasca tumbangnya sebatang pohon besar yang menimpa sebuah mobil yang sedang melintas.
Kali ini, terjadi akibat longsornya dinding perbukitan di jalur penghubung Kabupaten Jember dengan Banyuwangi pada kilometer ke 37, yang menjadi kendala. Bencana itu, terjadi sekitar pukul 22.00 WIB, Minggu (19/09/2021) malam, yang membuat jalur ini menjadi lumpuh total.
Baca juga:
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Tingkatkan Kamseltibcar Lantas, Polres Trenggalek Gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Semeru 2024
Longsor sendiri, dipicu tumbangnya pohon Kokap berdiameter kurang lebih 60 cm dan lilit (akar) sepanjang 200 meter. Tumbangnya pohon itu, menurut Kapolsek Silo AKP Suhartanto, diduga karena akar penyangga pohon sudah rapuh dan tidak kuat menahan bobot pohon tersebut.
“Akarnya mungkin sudah rapuh dan umur pohon tua jadi mengakibatkan longsor,” kata Suhartanto saat dikonfirmasi.
Musibah longsor ini, tidak sampai mengakibatkan jatuh korban jiwa maupun harta benda milik warga. Longsoran tanah hanya menimpa aspal jalan. “Namun arus lalu lintas dari dua arah (Banyuwangi – Jember) lumpuh total. Sepanjang kurang lebih 8 kilometer. Kemungkinan kemacetan semakin panjang, karena kondisi arus lalin macet total selama kurang lebih 3,5 jam,” jelasnya.
Agar lalu lintas kembali berjalan normal, relawan bencana setempat bersama anggota Mapolsek Silo, dan TRC BPBD Jember berusaha membersihkan jalur longsor dengan peralatan seadanya. Sebuah armada tangki air juga dikerahkan ke lokasi longsor untuk penyemprot tanah dan lumpur yang terbawa longsoran.
“Kondisi longsor ini, juga dimungkinkan karena sore tadi juga hujan cukup deras. Sehingga pohon tumbang dan ada lumpur,” sambungnya.
Untuk membersihkan jalan dari batang kayu, batang pohon yang tumbang dipotong kecil-kecil agar mudah dipindahkan di bahu jalan. “Untuk arus lalu lintas secara bertahap dilakukan buka tutup arus dari arah dua jalur bergantian,” paparnya. (rio/sit)