Trenggalek
Jalur Utama Putus, Harga Kebutuhan Pokok di Munjungan Melonjak
Memontum Trenggalek—Dampak buruk mulai dirasakan oleh warga Kecamatan Munjungan, pasca putusnya jalur utama akibat bencana longsor beberapa waktu lalu. Salah satu dampak yang dirasakan yakni kondisi perekonomian warga.
Pasca terisolir, harga kebutuhan pokok hingga harga material bangunan di Kecamatan Munjungan mulai merangkak naik. Namun sayang, harga hasil pertanian utama warga seperti kelapa justru anjlok.
Saat dikonfirmasi, salah satu warga menerangkan bahwa kenaikan harga terjadi pada bahan bangunan, pupuk, pestisida, obat – obatan pertanian. “Kenaikan harga terjadi pada obat – obatan pertanian, harga bahan bangunan, harga kebutuhan pokok. Bahkan kenaikan tersebut naik hingga 10 % dari harga biasa, ” ucap Bukhori, Sabtu (4/1/2018)
Lebih lanjut Bukhori mengatakan beberapa harga kebutuhan pokok yang melonjak diantaranya harga gas bersubsidi 3kg. Jika sebelumnya harga gas 3kg dikisaran Rp 18 ribu rupiah per tabung, saat ini naik menjadi Rp 20ribu rupiah per tabung.
Selain itu kenaikan harga beras juga ikut dirasakan masyarakat di Kecamatan Munjungan. Harga beras sebelumnya Rp 8 ribu rupiah per kilogram, namun saat ini naik menjadi Rp 11 ribu rupiah per kilogram.
“Kalau untuk harga hasil pertanian utama warga di Kecamatan Munjungan justru mengalami penurunan. Seperti salah satunya kelapa yang sebelumnya seharga Rp 3 ribu rupiah per buah, kini hanya terjual Rp 2 ribu rupiah per buah, ” katanya.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Desa Karangturi Kecamatan Munjungan mengatakan melonjaknya harga kebutuhan pokok dan bahan – bahan bangunan di Kecamatan Munjungan terjadi lantaran faktor pendistribusian.
“Diketahui melonjaknya harga sejumlah bahan pokok dan bahan – bahan bangunan ini terjadi lantaran faktor pendistribusian yang lebih sulit dan lebih jauh. Pasalnya pasca, hampir 2 pekan jalur utama Kampak – Munjungan yang tertutup longsor belum bisa dilewati, ” ungkap Puryono. (mil/yan)