Sidoarjo

Jaring Atlet Berpotensi, KONI Sidoarjo Gandeng Guru Olahraga

Diterbitkan

-

BANTUAN: Ketua KONI Sidoarjo, M Franky Effendi bersama Komandan Kodim 0816, Letkol Inf Fadli Mulyono menyerahkan bantuan ke para atlet berprestasi disela acara Workshop di Hotel Sun City Sidoarjo, Rabu (20/12/2017) petang. (wan)

Memontum Sidoarjo— Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sidoarjo terus berupaya menghasilkan atlet berprestasi. Selain melibatkan stakeholder melalui Koordinator Olahraga Kecamatan, upaya ini ditempuh dengan menggandeng para guru olahraga untuk menjaring atlet-atlet berpotensi sejak di usia dini.

 

Skemanya, para guru olahraga ikut mengidentifikasi potensi yang dimiliki siswa dan siswinya. Tujuannya bisa dilakukan pembinaan dan menjadi atlet berpotensi. Oleh karenanya, KONI Sidoarjo membekali para guru olahraga tentang penjaringan potensi dan penerapan Iptek Keolahragaan (Sport Science) dalam Workshop yang digelar di Hotel Sun City Sidoarjo, Rabu (20/12/2017). 

 

“Melalui Workshop ini para guru olahraga bisa sharing dan menimba ilmu tentang penjaringan atlet potensial dan berpotensi sejak di usia dini,” terang  Ketua Umum KONI Sidoarjo, M Franky Effendi kepada Memo X, Rabu (20/12/2017) petang.

Advertisement

Lebih jauh, Franky menguraikan berbekal pengetahuan tentang penjaringan atlet potensial, para guru olahraga diharapkan bersinergi dengan KONI yang berupaya maksimal mencari bibit-bibit unggul atlet di pelosok desa.

 

Selain itu, para guru olahraga juga dikenalkan dengan Sport Science, yang kini menjadi bagian penting di dunia olahraga. 

 

“Kami menerapkan Sport Science, karena ingin memanusiakan para atlet. Setiap atlet dilihat dari kemampuannya. Diukur dan dicatat dalam raport yang dipakai untuk membenahi atlet itu untuk meningkatkan kemampuannya,” imbuhnya.

Advertisement

 

Direktur Sport Science & Fitnes Center Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Prof Dr Hari Setiono, MPd, salah satu pemateri dalam Workshop menguraikan KONI harus melibatkan guru pendidikan jasmani (olahraga) untuk mencetak atlet berpotensi karena adanya temuan atlet nasional yang diterjunkan ke internasional, ternyata rata-rata saat berada di usia keemasan (Golden Age). Selama ini jika tak ditemukan sejak dini, ternyata tidak bisa berkembang.

 

“Kalau ditelusuri ternyata atlet ini dulunya didapatkan bukan dari hasil ‘menanam’. Tapi dari menemukan di ‘ladang’. Atlet itu, ternyata bakatnya ternyata tidak keliru, tetapi memang salah. Kami berharap saat ini kita menanam, kita berikan rabuk (pupuk) dan kemudian punya hasil,” pintahnya.

Advertisement

 

Oleh karena itu, pihaknya melalui KONI Sidoarjo, berupaya mengejar ketinggalan ini dengan menemukan potensi dan bakat atlet, melalui para guru pendidikan jasmani. Apalagi saat ini pemerintah tengah mengembangkan Long Term Atlet Development (LTAD) yang didalamnya ada identifikasi (Identification).

 

“Prosesnya identifikasi (calon atlet). Kalau kapasitas fisiknya memenuhi, dilihat bakatnya, diarahkan ke depan. Atlet yang punya potensi lebih bagus lebih cepat dibina untuk menjadi atlet berpotensi lebih baik,” ucapnya.

Advertisement

 

Selain mendapat bekal dari Prof Hari Setiono, ratusan guru olahraga, pengurus cabang olahraga (cabor) dan perwakilan Koordinator Olahraga Kecamatan dari 18 Kecamatan ini juga mendapatkan bekal diantaranya materi tentang Mekanisme dan Identifikasi Bakat Atlet dari Dr Oce Wiriawan, M Kes, dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Unesa.

 

Sementara dalam Workshop itu, KONI Sidoarjo juga menyerahkan beasiswa kepada 20 atlet berprestasi, masing-masing Rp 1, 2 Juta, Tali Asih Atlet Nasional dan Internasional untuk 13 atlet dan bonus atlet juara Kejurda dan Kejurprov bagi 50 atlet. Selain itu juga diserahkan piagam penghargaan kepada lembaga dan tokoh peduli olahraga. Untuk lembaga, penghargaan ini diberikan diantaranya kepada Kodim 0816 Sidoarjo. Sedangkan individu, diberikan kepada Ir Sigit Setyawan, MMT, Ketua Pengcab Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Sidoarjo. (wan/yan)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas