Lumajang
Jelang 1 Muharam, Masyarakat Keluhkan Kelangkaan LPG 3 kg
Memontum Lumajang –Gas elpiji 3 kilogram (Kg) sulit didapat di kecamatan klakah dan harganya hingga mencapai 23ribu ditoko, ini bukan hal yang pertama kalinya terjadi. Beberapa minggu yang lalu masyarakat di sejumlah daerah juga mengeluhkan atas kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) bersubsidi tersebut.
Situasi semacam ini tentunya menyulitkan masyarakat. Karena hal itu tak hanya menghambat aktivitas masyarakat, kelangkaan ini juga membuat harga isi ulang gas menjadi lebih mahal dari biasanya.
Salah satunya terjadi di Kecamatan klakah Kabupaten Lumajang yang saat ini mengalami kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (Kg), Salah seorang masyarakat kecamatan klakah, Imron (27). mengatakan dirinya kesulitan mendapatkan gas melon tersebut akhir akhir ini. Dirinya yang merupakan pedagang menjual dengan harga 23ribu dikarenakan harga kulakan 20ribu.
“Saat ini harga gas elpiji 3 kilogram kita jual Rp 23 ribu mas, karena kita ngambilnya 20ribu dan itupun sulit didapat”terangnya.
Dia berharap ada solusi dari Pertamina, apalagi saat ini menjelang Tahun baru Islam, gas elpiji 3 kilogram itu paling banyak digunakan masyarakat.
“Muda-mudahan ini tidak berlangsung lama, apalagi besuk kita menyambut tahun baru islam 1 muharam, masyarakat pasti banyak membutuhkan”, pungkasnya
Sementara sesuai ketentuan pemerintah, Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kg subsidi untuk keperluan rumah tangga adalah Rp16.000. harga tersebut adalah harga sesuai ketentuan HET.
Jika ditemukan bukti ada agen atau pangkalan yang melakukan penjualan di atas HET atau mempermainkan penyaluran gas LPG 3 kg, maka seharusnya Pertamina memberikan sanksi tegas. Sanksi yang diberikan bisa teguran, pengurangan alokasi hingga dihentikan pasokan gasnya. Disisilain agar harga lebih pasti, masyarakat sebaiknya membeli LPG 3kg di penyalur resmi.(adi/yan)