Kota Malang
Kayuh 30 Kilometer untuk Ikuti Lomba dan Juara, Ipul Diundang ke Balai Kota Malang
Memontum Kota Malang – Perhatian tokoh publik pada Juara Harapan I Kejuaraan Karate Lembaga Karate-do Indonesia (Lemkari) se-Malang Raya, Aditya Syaiful Anam, terus bermunculan. Meski bocah berusia 12 tahun itu merupakan warga Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, nampaknya bukan menjadi penghalang Wali Kota Malang, Sutiaji, untuk turut memberikan motivasi dan apresiasi.
Kamis (16/09) tadi, sang atlet yang akrab disapa Ipul, dengan ditemani ibu dan kedua pelatihnya, diundang ke Balai Kota Malang. “Ini bentuk apresiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, karena kebetulan adek Ipul berprestasi tapi dari keluarga tidak mampu. Ibunya hanya pemulung, ayahnya sudah meninggal dunia. Kemarin Bupati Malang sudah memberikan hadiah, sekarang Wali Kota Malang juga ingin memberikan hadiah, karena adek Ipul latihannya di Kota Malang,” terang Pelatih Lemkari Kota Malang, Sumardi.
Baca Juga:
- Pj Wali Kota Malang Terima Kunjungan Studi Lapangan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Kemendagri
- Antisipasi Sengketa Aset, BKAD Sebut Perlunya Kesadaran dan Pelibatan Masyarakat
- Sosialisasi Perubahan Permendagri Soal BMD dan Aset, Pj Wali Kota Malang Ingatkan Kehati-hatian dan Tertib
Dirinya bercerita, bahwa Ipul menjalani latihan di dua tempat. Yaitu di Kepanjen dan di Puskopad Kota Malang. “Seminggu tiga kali latihan di Kepanjen, lalu di Kota Malang latihannya 2 minggu sekali. Tiap datang latihan ke Kota Malang selalu diantar ibunya naik sepeda sejauh 30 kilometer,” ujarnya.
Sementara itu, Ipul berujar bahwa kejuaraan kali ini adalah prestasi pertamanya. “Saya sering ikut kompetisi, tapi baru kali ini juara. Alhamdulillah, senang karena dapat apresiasi dari banyak pihak,” ucapnya.
Siswa Kelas 6 SDN Jenggolo 2 ini menceritakan, apa saja yang disampaikan selama bertemu dengan orang nomor satu di Kota Malang. “Tadi ditanya minta hadiah apa dari pak Wali. Terus saya bilang minta matras untuk latihan dengan teman-teman. Insyaallah dalam waktu dekat akan dikirim,” katanya sambil tersenyum.
Ditanya tentang alasan mengajak sang ibu saat mengikuti perlombaan pada 5 September 2021 lalu, dirinya sontak menjawab ingin menjadikan sebagai motivasi. “Dari pelatih Lemkari di Kepanjen sudah ditawari untuk berangkat bareng menuju venue perlombaan. Tapi saya ingin naik sepeda sendiri dengan ibu, untuk memotivasi saya,” tambahnya.
Selain itu keinginan mengayuh sepeda puluhan kilo itu ternyata juga digunakannya untuk refreshing. “Kalau bersama ibu naik sepeda pulangnya bisa sambil jalan-jalan keliling Kota Malang. Kadang di jalan lihat botol plastik bekas, saya ambilin, sekalian mulung,” papar Ipul.
Disamping mendapat hadiah dari Wali Kota Sutiaji, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang, juga turut memberikan bantuan sejumlah Rp 5 juta.
Sebagai informasi, Wali Kota Sutiaji telah lama menunjukkan kekagumannya pada perjuangan Ipul dan sang ibu, Sulastri. Hal itu nampak dari postingan lewat instagram pribadinya @sam.sutiaji 3 hari lalu. Dimana pemilik kursi N1 tersebut mengunggah video Ipul bersama ibunya mengayuh sepeda sambil membawa piala, dan menuliskan caption : “Bismillah, akhir pekan kemarin banyak yang DM saya mengenai adik Ipul, juara lomba karate yang harus mengayuh sepeda puluhan kilo bersama sang Ibu dari rumahnya di Kepanjen menuju venue perlombaan. Mohon info warga net yang mengetahui kontak atau alamat adek Ipul, bisa share di kolom komentar. Maturnuwun,” ujarnya. (mus/sit)