Surabaya
Kemenhub RI Terlirik Kapal Bambu di ITS
Memontum Surabaya – Kementrian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI), Budi Karya Sumadi setibanya di Surabaua terlirik oleh karya hasil Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) yakni Kapal Bambu, atau yang disebut Daito Deiling. Kapal yang merupakan hasil rancangan dari satu dosen ITS ini, rupanya mampu memikat Budi saat melihat beberapa pameran yang ada di Gedung National Ship design and Engineering Center (NASDEC), Jum’at (30/11/2018).
Kapal bambu dari ITS ini diharapkan dapat menjadi stimulus pengembangan kapal bambu di seluruh Indonesia, terlebih sebagai alternatif pengganti kapal kayu nelayan yang telah mengalami kelangkaan dalam pengadaan bahan bakunya. Hal ini tak terlepas dari sifat bambu yang sangat mudah ditanam, juga memiliki kriteria yang baik untuk dijadikan bahan baku kapal.
“Sekarang ini kita masih menggunakan kayu untuk membuat kapal. Kayu harganya mahal dan susah dicari. Sedangkan bambu murah dan mudah didapatkan,” kata Budi Karya Sumadi.
Tak hanya itu saja, Kementrian Perhubungan RI nantinya juga akan menjadikan kapal bambu ITS sebagai bagian dari kearifan lokal yang nantinya akan dipakai di kawasan wisata seperti Danau Toba dan Palembang. Budi mengharapkan kapal bambu tersebut nantinyamenjadi pengganti kapal kayu, untuk para nelayan yang telah mengalami kelangkaan bahan baku.
“Ini bisa membuat orang terpancing untuk mengikuti jejak bahwa bambu juga bisa sebagai bahan baku kapal bukan hanya kayu,” ujarnya.
Pun industri perkapalan dituntut untuk mampu menyediakan kapal yang tepat guna, namun dalam penerapannya masih ada banyak sekali permasalahan.
“Misalnya, Kapal Danau Toba yang ada saat ini dengan tiga dek dinilai masih sangat berbahaya. Namun, kontribusi ITS untuk merancang desain kapal wisata Danau Toba yang aman ini membuat kami merasa sangat terbantu dalam menyelesaikan sebagian dari daftar permasalahan,” tambahnya.
Selain melihat Baito Deiling di Laboratoriun Hidrodinamika ITS, Budi juga meninjau prototype kapal cepat tak berawak milik Tim Barunastra ITS, fasilitas pendeteksi instalasi bawah laut otomatis AISITS, dan beberapa desain kapal inovatif yang sedang dikembangkan oleh tim NaSDEC ITS.
Sementara Kepala Unit Pelaksana Teknis NaSDEC, Masroeri menyambut baik apresiasi dan rencana Menteri Perhubungan yang tertarik untuk mengembangkan hasil karya ITS ini.
“Kapal ini hasil penelitian dan penemuan Heri Soepomo, dosen teknik perkapalan. Kalau memang menhub tertarik kita akan hubungi yang bersangkutan untuk ditindaklanjuti,” kata Masroeri. (est/ano/yan)